Yayasan Danamon Peduli menginisiasi penetapan Hari Pasar Rakyat Nasional. Hari Pasar Rakyat Nasional? Gerakan yang sangat bagus untuk mendukung eksistensi pasar rakyat. Mengapa harus didukung? Tak kenal maka tak sayang, kenali dulu seperti apa pasar rakyat itu.
Mengenal pasar rakyat alias pasar tradisional
Sejak kecil, saya akrab dengan kehidupan pasar rakyat. Sayur, buah, daging, tahu, dan tempe segar, berbagai macam masakan, kue tradisional, pakaian, tukang jahit, ponsel, peralatan rumah tangga, sampai papan bermain congklak tersedia di pasar rakyat. Setiap lapak menjual jenis produk tertentu dan memiliki tenaga tersendiri untuk melayani penjual, pedagang dengan dagangan yang sama akan bersaing memberikan produk terbaik dan termurah. Harga yang mereka tawarkan bukanlah harga mutlak yang harus kita terima karena kita masih bisa menawar, kalau sepakat ya transaksi terjadi, kalau tidak ya let it go. Pasar rakyat memberikan kesempatan kepada para pedagang untuk berwirausaha, para tenaga kerja untuk bekerja, para pengendara ojek dan bajaj untuk narik, serta konsumen untuk mendapatkan deal terbaik atas produk yang mereka butuhkan.
Pasar rakyat juga memberikan kesempatan bersosialisasi kepada para konsumen untuk mengenal satu sama lain dan bercengkerama. Seringkali saya bertemu dengan orang-orang yang saya kenal dan sudah lama tidak bertatap muka, kemudian kami mengobrol, berbelanja, dan makan bersama. Obrolan tidak hanya terjadi antar konsumen, melainkan juga antara konsumen dan pedagang serta antar pedagang, selalu ada cerita menarik yang diperbincangkan.
Membandingkannya dengan pasar modern
Bagaimana perbandingannya dengan pasar modern, yang kini lebih disenangi masyarakat khususnya generasi muda di kota besar? Pasar modern memang terlihat lebih menarik, punya eskalator, punya pendingin ruangan, punya sistem audio yang berkualitas, lantainya bersih, dan menawarkan diskon kepada para konsumen. Barangnya lengkap dan harganya pasti.
Sayang, pasar modern tidak memiliki beberapa keunggulan yang dimiliki pasar rakyat. Minim interaksi yang intens antara konsumen dengan penjual dan konsumen dengan konsumen, minim pelayanan yang diberikan oleh pihak penjual karena sistem self-service, tidak ada kegiatan tawar-menawar. Produk yang dijual juga cenderung merupakan produksi perusahaan besar dan sudah umum ditemukan di pasar modern lainnya. Mekanisme titip jual di pasar modern juga tidak sesederhana di pasar rakyat, baik untuk perlindungan konsumen tetapi kurang baik untuk kemajuan mitra UMKM.
Apa yang membuat penulis begitu mencintai pasar rakyat?
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal teks, pasar rakyat menyediakan kebutuhan yang segar. Daging ayam segar, ikan segar, buah-buahan segar, dan sayur-mayur segar yang baru diangkut malam atau pagi sebelumnya. Rasanya benar-benar enak menikmati segala sesuatu yang masih segar bagaimana pun cara mengolahnya. Harga pun bisa ditawar, semakin banyak membeli semakin bagus harga yang didapat. Kue-kue tradisional tentu tidak akan saya lewatkan setiap kali berbelanja ke pasar, inilah yang saya suka dan mohon maaf kalau terdapat kesalahan pengetikan : talam ubi, getuk singkong, serabi, dadar gulung, dan kue rangi. Jasa juga bisa didapatkan, meliputi : jahit pakaian, sol sepatu, reparasi jam, dan pangkas rambut.
Meskipun beberapa pasar rakyat belum memiliki penataan jenis produk yang rapi, justru di situlah keseruan untuk menemukan setiap jenis produk dan selama perjalanan kita punya kesempatan untuk melirik jenis produk yang lain. Berbeda spot di pasar rakyat memberikan atmosfer yang lain, ada yang sepi dan ada yang ramai, ada yang memutar satu jenis musik dan ada yang memutar jenis musik lain.
Hal terakhir adalah soal jam beroperasi. Pasar sudah buka sejak pagi dan beberapa pasar tetap hidup di malam hari. Produk segar dan makanan untuk pagi hari, perabotan dan jasa untuk siang hari, serta makanan dan mainan di malam hari.
Seberapa mendesak Hari Pasar Rakyat Nasional harus kita selenggarakan?
Di tengah menggeliatnya kehidupan pasar modern dan pasar daring, banyak konsumen meninggalkan pasar rakyat. Tentu kita tidak ingin fungsi sosial, budaya, kuliner, dan ekonomi pasar rakyat hilang.
- Menyelamatkan wawasan generasi muda. Ketika mereka diperkenalkan pada pusat perbelanjaan modern, dibiasakan berbelanja di sana, jatuh cinta padanya, dan tidak pernah dikenalkan pada pasar rakyat, mereka tidak memiliki wawasan mengenai sistem berbelanja di pasar rakyat. Bahkan, mungkin saja mereka tidak tahu di mana pasar rakyat dekat tempat tinggal mereka dan apa pasar rakyat itu, sesuatu yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak lama.
- Memperbaiki persepsi yang salah pada sebagian orang. Pemahaman bahwa pasar rakyat hanya menjadi tempat ibu-ibu membeli sayur, daging, dan buah harus dihapuskan. Bapak-bapak dan anak-anak juga bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan di pasar rakyat dengan harga bagus, seperti : mengisi pulsa, menambah kuota data, makan dan minum, serta membeli mainan, produk fashion, dan perhiasan. Pasar rakyat juga bukan lagi menjadi tempat yang kotor dengan lantai becek karena semakin hari manajemen pasar rakyat terus berbenah dan menjadikannya sebagai tempat yang bersih, nyaman, serta cozy untuk anak muda.
- Jangan sampai kita kehilangan kesempatan melakukan komunikasi, tawar menawar, dan melatih keramahtamahan. Dengan adanya interaksi di pasar, pedagang dan konsumen sama-sama belajar untuk mengutarakan posisi dan kepentingan mereka masing-masing. Mereka harus tahu kapan harus bersikukuh, kapan harus teguh, kapan harus mengalah, kapan harus menolak, kapan harus menerima. Yang paling penting, semuanya harus dilakukan dengan sopan.
- Jangan sampai kita kehilangan kesempatan memajukan usaha kecil dan bersaing. Usaha kecil yang baru merintis jalan hidup umumnya memulai pertarungan dengan menitip produknya di lapak-lapak pasar. Ketika pasar rakyat redup pamornya, usaha kecil juga akan kesulitan untuk naik daun. Pasar modern juga sebisa mungkin mengurangi persaingan antar produk dengan tidak menyediakan terlalu banyak produk berjenis yang sama dari beberapa produsen berbeda. Jika satu produsen sudah masuk untuk bermitra, lebih berat lagi peluang produsen lain untuk masuk ke pasar yang sama.
- Jangan sampai kita kehilangan kesempatan untuk menjajakan produk-produk asli Indonesia, khususnya di bidang kuliner. Belum semua pusat perbelanjaan memiliki tenant yang menjual kue tradisional. Bagaimana dengan hidangan Nusantara dan produk fashion? Cukup banyak, tetapi kita masih harus berbagi banyak tempat dengan produk asing.
- Jangan sampai kita membiarkan pedagang menutup lapak dagangan mereka di pasar dan membiarkan perusahaan besar leluasa mengambil ceruk pasar yang mereka tinggalkan. Kita harus menjaga distribusi kesejahteraan yang lebih merata untuk lebih banyak orang dan cukup banyak di antara mereka yang berwirausaha serta membuka lapangan kerja sendiri.
- Berapa banyak tenaga kehilangan pekerjaan dari berbagai sektor jika pasar rakyat redup pamornya? Jangan hanya melihat dari dalam pasarnya saja, perhatikan juga profesi terkait.
- Jangan menghapuskan pasar rakyat dari sejarah. Menurut mayestik.tumblr.com, pasar seperti ini diperkirakan sudah hadir sejak zaman Kerajaan Kutai, terus mendapatkan tempat di zaman penjajahan Belanda dan sampailah di hari ini. Kehilangan pasar rakyat berarti kita kehilangan salah satu produk yang sudah lama ada dalam sejarah.
Sudah sebaiknya kita memiliki satu hari untuk meningkatkan pengetahuan dan rasa cinta terhadap pasar rakyat, yaitu Hari Pasar Rakyat Nasional. Hari ini harus kita tetapkan di hari Minggu ketika pekerja dan pelajar libur dari aktivitas sehari-hari. Pasar rakyat ditata dengan rapi dan cantik sehingga menarik perhatian pengunjung. Bermitra dengan rukan, toko, kantor, dan pusat perbelanjaan di sekitarnya penting untuk menyediakan kantong parkir yang cukup. Tarik pedagang makanan keluar sehingga mudah terekspos perhatian masyarakat dan sediakan meja serta kursi yang memadai untuk menikmati makanan tersebut, jika perlu kelompokkan makanan sesuai daerah asalnya dan berikan free tester. Sediakan hiburan serba Indonesia, baik itu berupa tarian dan lagu daerah maupun lagu-lagu karya anak bangsa yang liriknya seratus persen dalam bahasa Indonesia.
Apabila harga produk lebih murah dari biasanya, antusiasme konsumen pasti meningkat. Oleh karena itu, bersamaan dengan Hari Pasar Rakyat Nasional dapat diadakan program penjualan produk murah dan purchase with purchase. Jika diperlukan, kita bisa mengadakan undian berhadiah untuk semakin meningkatkan nilai transaksi.