Dulu, mie instan hanyalah sebatas mie instan, dikemas dalam kemasan berbahan plastik dan dilengkapi dengan bumbu sesuai rasa mie instan yang dibeli. Mie instan menjadi pilihan utama ketika bahan makanan di rumah habis, masakan habis, sulit untuk mencari penjual makanan, dan perut sudah sangat lapar. Mie instan terkadang juga menjadi pilihan utama untuk mendukung penghematan anggaran rumah tangga meskipun hal ini adalah hal yang tidak sejalan dengan usaha menjaga kesehatan tubuh. Jika ditanya mau makan mie apa, saya tetap saja lebih memilih menyantap bakmi ayam di restoran lengkap dengan jamurnya yang lezat.
Sampai datanglah hari ketika saya seperti biasanya berbelanja ke supermarket dan melihat sebuah bakmi instan dengan kemasan berwarna hitam di salah satu rak yang ada. Tak jauh dari sana, ada portable booth Bakmi Mewah dengan pramuniaga yang melakukan demonstrasi cara memasak dan membagi-bagikan free sampling. Saya pun penasaran dan coba melihat aksi pramuniaga tersebut. Rupanya produk ini memang seperti bakmi restoran, dimakan tanpa kuah, tersedia sambal dan daun bawang, serta dilengkapi dengan jamur dan ayam asli. Saya pun bingung, bagaimana mungkin ayam dan jamur tersebut tahan lama di dalam kemasan bakmi? Bakmi Mewah pun saya bawa pulang untuk dicoba di rumah. Ternyata ayam dan jamur yang ada memang ayam dan jamur sungguhan, ditambah dengan fakta bahwa Bakmi Mewah tidak mengandung MSG dan bahan pengawet membuktikan bahwa produk ini aman dikonsumsi sehari-hari. Bicara harga, produk produksi PT Mayora Indah Tbk ini juga sangat terjangkau, hanya dibanderol sekitar tujuh ribu Rupiah per porsinya untuk konsumen di wilayah DKI Jakarta.
Di awal, saya mengeluarkan bakmi, bumbu, dan pelengkapnya dari dalam kemasan. Sebutir telur ayam dan sawi putih yang telah dipotong dan dibersihkan saya keluarkan dari kulkas untuk mendampingi paket Bakmi Mewah. Saya merebus bakmi selama dua menit, meniriskannya dari air rebusan, merebus telur ayam kampung dan sawi putih, memasukkan semuanya ke dalam mangkuk, dan terakhir menaburkan daun bawang, ayam, dan jamur. Letakkan sepasang sumpit di mangkuk dan selesailah menu ini untuk dinikmati di rumah. Persis seperti di restoran ya. Sesekali, telur ini bisa saja saya ganti menjadi telur mata sapi jika saya sudah benar-benar bosan dengan telur rebus.
Kreasi Bakmi Mewah di rumah benar-benar mewah. Nah, kalau sudah begini, tidak hanya saya yang mengincar, anggota keluarga yang lain juga jadi pengen. Produk ini tidak hanya menjadi makanan darurat saat lapar, tetapi selalu dinanti kehadirannya. Kebersamaan terbentuk dengan mudah dan suasana akan semakin seru ketika menyantap Bakmi Mewah sambil menonton tayangan televisi favorit keluarga.
Soal gizinya bagaimana? Tentu lengkap. Bakminya menghadirkan karbohidrat, protein datang dari ayam dan telur, serta vitamin datang dari jamur dan sawi putih. Selamat tinggal mie instan yang hanya memberikan mie dan bumbunya saja, selamat datang Bakmi Mewah dengan pelengkap berupa ayam dan jamur asli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H