Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Palembang Pilihan

Palembang Siap Memberdayakan Sumber Daya Sumsel untuk Memajukan Ekonomi

22 Februari 2024   19:26 Diperbarui: 22 Februari 2024   19:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kain songket Palembang (foto: Kompas.com, Nabilla Tashandra)

Memanfaatkan potensi yang sudah ada, pemerintah daerah dapat menggandeng pemodal untuk membangun ekosistem yang lebih luas terkait industri kain songket dan pengolahan emas produksi lahan Sumatera Selatan untuk menjadi perhiasan yang lebih bernilai tambah. 

Pelatihan kompetensi kerja dapat membantu mereka yang belum berpendidikan tinggi dan saat ini berkesulitan terkait ekonomi untuk bergabung menjadi bagian dari pekerja industri. Pelaku UMKM diberikan pembekalan terkait kemampuan digitalisasi untuk menjual produknya dengan sasaran seluruh bangsa bahkan sampai ke luar negeri.

Palembang bisa melirik kesuksesan yang mirip dengan produsen emas UBS asal Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur yang juga punya tambang emas. Kain songket Palembang yang menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia diharapkan tidak hanya diproduksi cukup banyak dengan penjualan yang laku, tetapi ditambahkan nilai tambahnya dengan mengolahnya terlebih dulu menjadi pakaian siap pakai dan jika memungkinkan melibatkan tangan-tangan desainer lokal Palembang. 

Demikian pula dengan hilirisasi industri pangan agar sumber daya alam yang dihasilkan di Sumatera Selatan tidak perlu dikirim ke daerah lain dulu untuk dibeli kembali dengan harga akhir yang lebih mahal. Kerajinan Leker Palembang dalam bentuk pajangan diharapkan juga dapat menggeliat penjualannya tanpa harus menunggu wisatawan datang ke Palembang.

Hunian nyaman dan fasilitas pendukung memadai mendorong kembalinya digital nomad asal Palembang (foto: CitraGrand City Palembang)
Hunian nyaman dan fasilitas pendukung memadai mendorong kembalinya digital nomad asal Palembang (foto: CitraGrand City Palembang)

Mengurangi perginya uang warga Sumatera Selatan ke Jakarta atau malah ke luar negeri untuk urusan pendidikan dan berobat juga dapat menjadi potensi pendapatan yang menarik. Dana dari anggaran belanja daerah dan uang masuk dari pemodal dioptimalkan untuk berinvestasi sarana dan prasarana mulai dari rumah sakit dengan peralatan canggih nan memadai sampai sekolah dan universitas berfasilitas memadai, baik dengan membangun yang baru maupun memaksimalkan yang sudah ada. 

Melibatkan lebih banyak pemodal swasta tentu membutuhkan insentif berupa kemudahan birokrasi, kepastian hukum setempat, dan pengurangan pajak selama periode tertentu, khususnya ketika mereka berhasil digerakkan untuk memanfaatkan sebanyak-banyaknya warga Palembang dan/atau lulusan universitas di Palembang sebagai tenaga kerjanya.

Pendapatan daerah Palembang yang diperoleh dari hasil usaha hilirisasi sumber daya alam dan mengurangi belanja warga dari Provinsi Sumatera Selatan sehingga uangnya tidak lari ke luar daerah atau luar negeri kemudian dioptimalkan untuk memperbaiki infrastruktur demi penanganan masalah banjir di kota ini dan merapikan lanskap demi kota yang lebih layak huni. 

Bersama dengan pengembang properti, tempat tinggal dengan harga yang lebih terjangkau dan ukuran lebih luas dapat dibangun untuk menarik kembali warga Palembang dari luar daerah. Seiring era digitalisasi dan pembiasaan kerja jarak jauh sejak pandemi COVID-19, sebagian pekerja dapat bekerja dari mana saja sebagai digital nomad. 

Daripada mereka membeli atau menyewa tempat tinggal di luar kota atau luar negeri, lebih baik uangnya ditarik kembali ke daerah asal untuk mendorong perputaran roda ekonomi daerah. Demikian pula dengan perusahaan yang memperoleh sebagian besar pendapatannya dari Sumatera Selatan dan tidak punya kegiatan berarti di Jakarta, kantor utamanya bisa dipindahkan kembali ke Palembang sebagai ibu kota provinsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Palembang Selengkapnya
Lihat Palembang Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun