Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Belajar dari Pemilu 2024, Mewujudkan Teknis Pemilu yang Lebih Baik di 2029

14 Februari 2024   19:22 Diperbarui: 15 Februari 2024   03:00 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia Pemungutan Suara (PPS) membantu pemilih untuk memasukkan surat suara saat simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024). Foto: KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN 

Hal ini bisa memudahkan para pemilih, khususnya mereka yang berada di tanah rantau untuk kemudian melanjutkan proses dengan mengurus kepindahan tempat menyalurkan hak pilihnya. Secara umum, rakyat akan lebih peduli untuk selalu memberikan informasi kontak yang update kepada Pemerintah dan bisa dijadikan basis data untuk komunikasi lainnya, misalnya informasi penanganan bencana. Di sisi lain, berkurangnya penggunaan kertas berkontribusi terhadap lingkungan yang lebih hijau.

Pemilihan bersifat semidigital

Distribusi logistik Pemilu yang memakan waktu dan biaya, potensi suara tidak sah akibat kesulitan teknis dalam menggunakan surat suara konvensional, dan lamanya proses perhitungan suara dapat menjadi bahan pertimbangan KPU ke depannya untuk melakukan pemilihan bersifat semidigital. 

Selama daerah tersebut tidak mengalami kesulitan terkait kelistrikan dan jaringan internet, penggunaan komputer tablet untuk menggantikan surat suara di sana bisa dipertimbangkan. Meskipun demikian, tantangan untuk tetap menjamin kerahasiaan suara kaum difabel khususnya tunanetra ada dan bisa melahirkan alat digital khusus untuk mereka tentu lebih baik, ketika ada solusi interim berupa bilik suara khusus dan surat suara dengan huruf braille untuk TPS yang teridentifikasi ada pemilih tunanetra.

Sekian ulasan singkat soal Pemilu. Saya salut dengan perjuangan para pemilih untuk menyalurkan hak pilih meskipun beberapa lokasi dilanda banjir, semoga hasilnya diberikan yang terbaik dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Pemilu. Pemilu yang lebih baik ke depannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas partisipasi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun