Ketika aplikasi finansial baru hadir di smartphone, kita harus mengunduh satu aplikasi untuk satu fungsi tertentu secara spesifik. Waktu bergulir dan pelaku industri keuangan mulai menghadirkan satu aplikasi yang bisa melayani lebih banyak fungsi secara sekaligus. Apakah hal ini menguntungkan bagi kita sebagai konsumen?
Dompet digital dan aplikasi investasi sebagai aplikasi finansial yang saat ini banyak digunakan
Kehadiran aplikasi finansial sangat membantu kita sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja hanya melalui ponsel pintar. Sejak pandemi COVID-19 datang, aplikasi juga mendukung terselenggaranya pembatasan sosial dan termasuk di antaranya mengurangi ketergantungan terhadap uang tunai. Ditambah lagi, selama digunakan dengan bijak, pengeluaran menjadi lebih terkendali dengan pencatatan yang terjadi secara otomatis dan rapi di aplikasi.
Di luar berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi finansial, penawaran berupa diskon dan cashback tentu menarik untuk mengurangi pengeluaran. Demi hal yang satu ini, konsumen rela mengunduh beberapa aplikasi sekaligus termasuk dompet digital dan pengeluaran dikelola sedemikian rupa untuk memanfaatkan promosi terbaik yang ada. Tidak melulu soal pengeluaran, kini banyak aplikasi finansial berusaha menarik minat konsumen dengan potensi mendatangkan pemasukan.
Pahami kebutuhan diri, dapatkan aplikasi yang tepat dan aman, berhati-hati dalam menggunakannya
Jika memahami profil risiko diri, memilih aplikasi yang tepat, dan mengerti caranya dengan benar, keuntungan mungkin diperoleh meskipun nilainya tidak langsung besar dalam jangka waktu yang singkat. Sayangnya, salahnya tempat belajar (baca: media sosial) dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan secara instan menjerumuskan banyak orang untuk terjebak dalam investasi ilegal dan mengalami kerugian habis-habisan. Jangankan investasi, menyimpan uang saja bisa hilang akibat akun dicuri atau ponsel hilang dan tidak memungkinkan untuk diselamatkan karena tidak adanya identitas lain yang diberikan selain nomor ponsel. Akan tetapi, memberikan identitas berarti ada risiko penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Bagi saya, aplikasi-aplikasi ini bagus selama diselenggarakan secara legal, memiliki kebijakan perlindungan data yang bagus, mudah dioperasikan, dan tidak boros memori. Soal finansial, penyelenggara haruslah terdaftar dan berada di bawah Otoritas Jasa Keuangan. Akan lebih baik jika penyelenggara telah memiliki jam terbang yang tinggi di industri keuangan, memiliki permodalan yang kuat, dan reputasinya dikenal baik di masyarakat karena kelangsungan usaha mereka tentu lebih terjamin dengan kualitas layanan pelanggan yang mumpuni. Keberadaan kantor yang bukan merupakan virtual office dan nomor telepon menjadi hal penting dibandingkan terhadap pelaku usaha nomaden yang hanya beroperasi melalui dunia maya dan bisa saja menghilang sewaktu-waktu.
Unduhlah aplikasi dari toko aplikasi resmi milik sistem operasi, yaitu Google Play Store untuk pengguna Android dan Apple App Store untuk pengguna iOS. Pastikan izin akses yang diminta oleh aplikasi tergolong wajar dan sesuai terhadap fungsinya, jangan sampai kita malah dimata-matai olehnya. Jika hendak menyimpan uang di mitra terpercaya, melakukan verifikasi akun dengan memberikan KTP dan alamat email tentu lebih baik agar sewaktu-waktu ponsel hilang pun uang masih bisa kembali.
Tidak harus menunggu uangnya cukup dulu, kebutuhan dan cita-cita finansial bisa dipenuhi dengan kredit
Menggunakan aplikasi finansial harus bijak, sesuaikan dengan profil diri dan apa yang dibutuhkan. Kemudahan untuk mendapatkan produk dan promosi menarik digunakan untuk memenuhi kebutuhan, jangan sampai kita malah sibuk memboros-boroskan uang untuk mengejar keinginan. Jika kita memiliki cita-cita finansial bernilai besar dan saat ini berpikir untuk berinvestasi padahal profil risikonya kurang cocok, mari berpikir ulang bahwa sebenarnya cita-cita itu bisa didanai melalui mekanisme kredit. Apalagi kalau kita menghadapi kebutuhan mendesak di mana kita sulit mendapatkan dananya dalam sekejap, kredit menjadi pilihan yang masuk akal.
Meminjam uang kini juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi finansial dan banyak penyelenggara berada dalam pengawasan OJK. Semua jadi bisa diwujudkan, mulai dari membeli gadget, elektronik, furnitur, kendaraan, berjalan-jalan, memperbaiki rumah, sampai beribadah ke Tanah Suci tanpa harus mengumpulkan tabungan yang cukup terlebih dahulu atau memiliki kartu kredit. Pertanyaan berikutnya, penyelenggara mana yang memiliki modal sendiri yang kuat sehingga beban bunga konsumen juga ringan?