Harus diakui bahwa bekerja dan tidur di tempat yang sama itu membosankan bagi banyak orang, seakan hidup itu tidak ada sekatnya.Â
Apalagi jika tampilan rumah tidak pernah mengalami penyegaran selama bertahun-tahun, bahkan furnitur yang sudah sebaiknya diganti dan kerusakan rumah lainnya tidak pernah diurus, bisa dibayangkan betapa pusingnya kepala.Â
Jika masih bisa diperbaiki atau dipercantik, tentu hal ini lebih baik karena masa berlaku solusinya akan lebih panjang. Tetapi?
Karena tidak sabar menunggu perbaikan bagian rumah yang rusak dan tidak kreatif dalam memikirkan hal sederhana yang dapat mempercantik tampilan rumah, pemilik rumah memilih untuk menjalani staycation dari hotel ke hotel.Â
Ditambah dengan tampilan kamar hotel yang berbeda-beda, mereka berharap hidup jadi tidak membosankan.Â
Ya, mereka benar-benar hanya melirik bagus tidaknya kamar hotel itu tanpa menikmati fasilitas lain karena tetap harus bekerja. Padahal, semurah-murahnya tarif kamar hotel per malam, kalau sering menginap bisa jadi biayanya cukup untuk mempercantik rumah sendiri.
Makan sangat mewah dengan peningkatan yang drastis dari kehidupan sebelum pandemi
Jika biasanya tidak memasak sendiri, cukup wajar ketika di rumah pun tetap membeli makanan dari luar. Apalagi jika tidak bisa memasak atau pekerjaan banyak sepanjang hari, membeli makanan itu sih sudah pasti.Â
Dengan tak lagi dikeluarkannya ongkos transportasi dan seringkali pembelian makanan secara online juga mendapatkan diskon yang tidak sedikit plus gratis ongkos kirim, tidak salah jika selama WFH kita bisa memilih makanan dengan gizi lebih lengkap dan seimbang.
Akan tetapi, pada kenyataannya banyak di antara mereka yang penghematannya tak bersisa itu menikmati peningkatan gaya hidup terkait makan dan minum yang luar biasa.Â
Berkurangnya buka tutup mulut untuk bercengkerama dengan rekan kerja disiasati melalui membuka dan menutup mulut untuk menyantap berbagai "cemilan". Cemilannya tidak main-main, mulai dari pizza, pasta, donat, cake, sampai burger. Ya jelas tidak murah!
Ogah punya paket kuota cadangan, tetapi rela mengungsi ke cafe
Banyak perusahaan meminjamkan laptop sebagai perangkat dinas pegawai bukan tanpa alasan. Selain karena kemampuannya untuk dibawa-bawa dan pegawai dengan kondisi tempat tinggal bagaimanapun juga seharusnya tidak akan direpotkan dengan keberadaannya (alih-alih desktop), laptop tidak langsung mati ketika listrik mati selama baterai berfungsi baik dan pengguna tidak menghabiskan baterai laptop sampai kadar yang sekarat.