Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perjalanan 31 Tahun JNE Menjadi Sahabat UMKM dalam Menunjang Kelancaran Berbelanja dan Berdagang Daring

19 Desember 2021   22:56 Diperbarui: 19 Desember 2021   23:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk kecantikan yang dijual oleh rekan saya (foto: Shopee)

Bakso pentol seperti ini kini bisa dinikmati dari rumah karena tersedia secara precooked (foto: dokpri)
Bakso pentol seperti ini kini bisa dinikmati dari rumah karena tersedia secara precooked (foto: dokpri)

Sejak belanja daring masih dilakukan bukan di marketplace, melainkan memajang katalog di media sosial atau blog dan menyepakati transaksi melalui ponsel, pengiriman barang telah difasilitasi oleh JNE. Mitra JNE senantiasa terbuka untuk menerima barang dari pengirim dan menyampaikannya kepada penerima dari pagi sampai malam hari, sekalipun di akhir pekan dan bahkan hari libur nasional. Saudara saya adalah contoh nyata dari wirausahawan yang terbantu oleh kehadiran JNE.

Awalnya, beliau membeli pakaian secara grosir untuk dijual kembali secara eceran. Tempat usaha pun disewa dengan biaya yang tidak sedikit, tetapi pangsa pasar tetap terbatas pada masyarakat sekitar ditambah dengan teman dan keluarga yang tinggal berdekatan. Alhasil, stok lama banyak menumpuk ketika model baru telah tiba dan mengobralnya dengan potongan harga besar-besaran pun tidak menarik minat konsumen.

Saya menyarankan beliau untuk berpromosi melalui Facebook dan Twitter mengingat belum banyak orang melakukannya. Kemudian, beliau berinovasi dengan memanfaatkan fitur channel di Blackberry Messenger agar para pelanggan setia bisa cepat mendapatkan notifikasi atas kehadiran produk baru. Lama kelamaan, beliau memperluas bisnis dengan memanfaatkan kemampuannya soal memasak untuk menghadirkan hidangan precooked khas kampung halaman dan pelanggan pakaian selama ini juga membelinya dengan dikirimkan oleh JNE. Harus saya akui, tidak hanya rasanya yang lezat tetapi hidangan ini juga membantu kita bernostalgia tanpa perlu pulang kampung.

Sejak penjualan daringnya sukses, beliau tidak lagi menyewa tempat usaha dan semua kegiatan berlangsung dari rumah. Beliau memiliki fleksibilitas waktu untuk mendampingi anaknya, juga berlibur bersama tanpa perlu menunggu persetujuan cuti dari atasan. Di tengah pandemi, beliau tetap berdagang seperti biasa dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Setiap sore, beliau mengendarai sepeda motor ke gerai JNE terdekat untuk mengirimkan pesanan pelanggan.

Memerdekakan diri dari kehidupan berkarir yang keras dengan berjualan produk kecantikan

Produk kecantikan yang dijual oleh rekan saya (foto: Shopee)
Produk kecantikan yang dijual oleh rekan saya (foto: Shopee)

Kisah lain datang dari rekan saya yang sebelumnya bekerja sebagai seorang banker. Pertumbuhan karirnya sangat cemerlang dengan kenaikan jabatan dan pendapatan yang cepat, ditambah lagi di tengah jalan beliau "dibajak" dari sebuah bank nasional yang cukup besar ke bank asing yang lebih besar lagi. Kantornya berada di salah satu gedung mewah dekat Bundaran Hotel Indonesia dan beliau tidak segan mentraktir kami-kami ini dengan makan siang mewah. Ketika hidupnya terlihat bahagia, sebenarnya beliau tertekan dengan tuntutan kerja yang keras dan jam kerja yang panjang.

Setelah mendapatkan pasangan hidup, beliau akhirnya memilih untuk resign dan terjun ke bisnis produk kecantikan dari Korea Selatan. Melihat banyak brand dengan produk berkualitas dan harga terjangkau yang digandrungi konsumen tetapi tidak ada distributor resminya di Indonesia, beliau membelinya dalam jumlah banyak secara daring. Karena berusaha memaksimalkan stok yang dimiliki, beliau tidak menyisakan uang sedikitpun untuk menalangi biaya pengiriman di mana marketplace tidak akan mengirimkan uang sebelum barang sampai di tangan pembeli dengan selamat dan sesuai. Untungnya, di saat yang bersamaan JNE meluncurkan fitur cashless di mana kode pengiriman sudah disediakan dan penjual hanya perlu menunjukkannya untuk mengirim barang tanpa perlu menalangi biaya.

Pesona Oleh-Oleh Nusantara, marketplace makanan lezat dari JNE

Tampilan situs web Pesona milik JNE (sumber: pesonanusantara.co.id)
Tampilan situs web Pesona milik JNE (sumber: pesonanusantara.co.id)

Bersamaan dengan lahirnya marketplace besar saat ini, JNE melahirkan Pesona Oleh-Oleh Nusantara (Pesona) yang awalnya menjual makanan dan minuman legendaris dari UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Saya menyadari kehadirannya ketika mengirim dokumen di gerai JNE pada tahun 2010, ketika sekarang Pesona juga menyediakan sambal, bumbu, dan produk kerajinan. Meskipun demikian, tetap saja saya selalu berharap teman dan saudara saya membawakannya langsung sebagai oleh-oleh secara gratis.

Pernah suatu kali saya menyampaikan pesan kepada teman yang pergi ke Medan agar pulang dengan membawakan bolu Meranti. Karena teman saya ini malas membawa barang, bahkan pakaiannya pun hanya satu backpack, ya bolu tersebut tidak dibawakannya. Dia justru membelikannya melalui Pesona dan saya harus mengakui bahwa kesegaran serta kualitas rasanya tetap terjaga. Luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun