Uang bisa dicari, tetapi kesehatan tidak bisa dibeli, baik itu kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Kesehatan adalah hal yang sangat mahal dan tidak bisa dinilai dengan uang sebanyak apa pun. Setiap penyakit yang menimpa hidup kita amat merugikan karena akan mengganggu produktivitas kita dalam bekerja, menimbulkan perasaan tidak nyaman, dan menghabiskan waktu serta uang yang banyak untuk menyembuhkannya. Beberapa penyakit di antaranya tidak bisa disembuhkan, menghentikan kesempatan pengidapnya untuk bekerja, menghabiskan harta benda untuk perawatan, dan risiko kematian sewaktu-waktu tidak terhindarkan.
Oleh karena itu, sayangi tubuh Anda dan jagalah kesehatannya. Jika Anda pernah membaca artikel saya tentang kesehatan sebelumnya di Kompasiana, saya membubuhkan quote di atas sampai-sampai saya sendiri pernah melihat ada penjual suplemen kesehatan yang mengutipnya. Kita harus memperjuangkan kesehatan dengan berbagai cara dan penuh kesungguhan, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang di mana kita harus memiliki daya tahan tubuh yang baik untuk terhindar dari risiko terinfeksi. Gaya hidup sehat menjadi kunci untuk memastikan tubuh tetap sehat. Gaya hidup sehat tidaklah mahal dan tidak akan membuat finansial Anda terganggu jika Anda tahu bagaimana harus melakukannya.
Lima poin penting terkait gaya hidup sehat
Pertama, makan sehat dan lengkap, mulai dari makanan pokok, sayur-mayur, lauk-pauk, buah-buahan, dan ditutup dengan air putih atau susu. Makanan yang dikonsumsi tidak boleh berlebihan atau kekurangan dan sekali lagi tidak mahal jika Anda tahu apa yang harus dipilih. Selain itu, makanan yang terdengar sehat karena komposisi gizinya akan memberikan manfaat yang tidak maksimal jika telah melalui proses pengawetan (apalagi secara kimia) dan juga disajikan secara tidak segar. Jadi, pastikan Anda membeli produk segar tanpa proses pengawetan dan juga mengolahnya agar disantap dalam kondisi yang segar.
Kedua, rajin berolahraga dan ini tidak memerlukan Anda untuk menjadi anggota pusat kebugaran yang tentunya menghabiskan uang, berlari pagi juga sudah cukup. Di era modern ini, memantau kecukupan olahraga dimudahkan dengan kehadiran aplikasi dan sensor di ponsel pintar dan jam tangan pintar. Hitung langkah jalan kaki? Bisa. Hitung denyut jantung untuk mengetahui apakah Anda sudah berolahraga dengan sungguh-sungguh atau belum? Bisa.
Ketiga, beristirahatlah dengan tenang dan nyenyak. Ketika beristirahat, jangan banyak memikirkan tentang pekerjaan dan kondisi finansial karena di sini tubuh benar-benar butuh waktu untuk diistirahatkan, termasuk pikiran kita. Jangan paksakan diri untuk terus bekerja dan ketahuilah batas diri Anda serta waktu yang diperlukan tubuh untuk beristirahat. Istirahat di sini tidak hanya sekadar tidur siang dan tidur malam, melainkan juga rehat sejenak dari pekerjaan setelah bekerja konstan selama beberapa jam.
Keempat, hindarkan diri dari stres. Stres bisa mengakibatkan berbagai penyakit baik secara fisik maupun psikologis, bahkan berujung pada stroke. Stres tidak ada sisi positifnya sama sekali, stres akan menghambat kita untuk bisa beraktivitas dengan optimal dan berpikir rasional serta positif. Stres akan membuat pikiran menjadi buntu dan kita tidak bisa menangkap peluang dengan baik untuk dijadikan jalan menuju kebebasan dan kesejahteraan finansial.
Kelima, jauhi tindakan-tindakan yang tidak sehat baik secara fisik maupun psikologis, misalnya: makan makanan siap saji, makan makanan berpengawet, merokok, minum minuman bersoda secara berlebihan, senang marah-marah, atau memendam berbagai masalah sendiri. Jika Anda menghadapi masalah ini, solusi terbesar harus datang dari diri Anda sendiri dan Anda perlu juga membutuhkan dukungan orang lain. Misalnya, ketika Anda mau berhenti merokok, saran saya adalah Anda harus dapat menahan diri ketika melihat teman-teman merokok. Jika teman-teman Anda meledek Anda karena Anda memutuskan untuk berhenti merokok, jauhi saja teman seperti itu.
Melindungi diri dari risiko finansial terimbas, jika penyakit itu tetap harus datang
Satu hal yang harus Anda tahu, risiko terkena penyakit tidak akan hilang seratus persen setelah sepenuhnya melaksanakan kehidupan yang sehat terlebih lagi bila dalam silsilah keluarga Anda terdapat risiko penyakit menurun seperti kanker. Dengan tetap berpikir positif dan berserah kepada Sang Pencipta, Anda harus mengantisipasi kemungkinan terburuk agar jika hal yang tak diinginkan tersebut benar-benar menimpa diri Anda maka kestabilan finansial keluarga Anda tidak akan terganggu, tentunya melalui keikutsertaan di program asuransi kesehatan. BPJS Kesehatan tentu harus dimiliki ketika asuransi swasta bisa menjadi pelengkap.