Di mana pun kita berusaha, apa pun jenis usahanya, kebutuhan alat dan bahan akan selalu ada. Ketika kita berjualan jasa, alat dengan kualitas terbaik, tahan lama, dan murah harganya tentu akan dipilih demi kepuasan pelanggan. Ketika kita berjualan terlebih memproduksi barang, prosedur pengadaannya (procurement) akan semakin penting untuk memaksimalkan keuntungan kotor alias meminimalkan cost of goods sold (COGS).
Zaman sekarang, ketatnya persaingan bisnis membuat satu barang tertentu bisa dijual dengan harga yang berbeda-beda. Setiap penjual pun memiliki reputasi yang berbeda dan kemampuan untuk mengirimkan barang dengan tepat serta cepat yang berbeda pula.Â
Dalam berbisnis, kita membutuhkan kombinasinya, yaitu penjual yang bisa mengirimkan barang sebanyak kebutuhan kita, secepat kita membutuhkannya, semuanya datang dengan tepat serta berkondisi baik, dan harganya semurah mungkin.
Tinggalkan cara pengadaan barang konvensional
Mencari penjual terbaik dengan berkeliling kota, membaca referensi (misalnya buku yellow pages), menjelajah dunia maya, bertanya kepada pihak lain menghabiskan waktu dan belum tentu menghasilkan solusi sesuai harapan. Misalnya, banyak pengusaha mencari barang di pusat grosir yang hanya di kotanya saja, misalnya yang sering kita sebut trade center itu, itu pun mereka belum tentu mencari penjual terbesar dengan posisi awal di rantai distribusi karena tentu hal ini sangat sulit dan melelahkan.Â
Jangan-jangan, penjual besarnya justru ada di luar kota dan meski biaya pengirimannya naik, tetapi harga yang jauh lebih murah membuat biaya keseluruhan tetap lebih rendah! Nah lho, selesaikan dengan tender?
Mengadakan tender konvensional juga menghabiskan biaya yang cukup besar melalui periklanan di media massa. Anda harus beriklan di beberapa koran, itu pun media yang sudah banyak ditinggalkan orang. Penanganan setumpuk berkas? Tentu melelahkan dan mengeluarkan banyak biaya, belum lagi risiko tercecer, hilang, dan harus dikerjakan di tempat tertentu yang memadai. Belum lagi Anda akan menghadapi perusahaan fiktif dan tawaran harga yang tidak masuk akal.