Pemerintah perlu membangun sarana irigasi dan bendungan yang baik untuk menjamin pengairan sepanjang tahun, juga jalan untuk distribusi alat, bahan, dan hasil pertanian. Salah satu masalah pertanian di Indonesia adalah ketidakstabilan harga dan ketidaksesuaian antara waktu produksi dengan waktu komoditas dibutuhkan. Oleh karena itu, Pemerintah perlu memfasilitasi gudang dan sarana pengawetan yang baik juga.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, kita berharap petani memiliki akses lebih luas terhadap bibit unggul dan pupuk berkualitas dengan harga yang lebih murah, pengairan yang stabil untuk kualitas hasil panen, mengurangi tingkat gagal panen, hasil panen yang lebih banyak dan lebih cepat, ketahanan komoditas yang lebih lama, serta proses distribusi yang lebih cepat sehingga ketahanan pangan terjamin, harga komoditas stabil, dan kelak kita tidak perlu lagi mengimpor komoditas pertanian.
Modernisasi pertanian
Zaman sekarang, kita ada di era teknologi yang sudah berkembang dan matang. Tepatnya, kita sudah menginjak era Revolusi Industri 4.0, bahkan mungkin akan segera maju lagi ke era Revolusi Industri 5.0. Dengan menguasai teknologi informasi, kita bisa membuat proses pertanian lebih efektif dan efisien.
Dulu, produsen ponsel Nokia pernah menghadirkan informasi cuaca melalui aplikasi Nokia Life Tools. Ketika internet kini bisa memberikan informasi lebih interaktif dalam waktu lebih cepat, tentu kita perlu memperluas akses petani kepada ponsel pintar dengan aplikasi informasi dan edukasi pertanian.Â
Untuk itu, Pemerintah perlu menyediakan basis data yang mumpuni, aplikasi yang mudah dipahami dan dioperasikan, akses petani terhadap ponsel pintar dan paket data yang murah, serta jaringan internet yang memadai di daerah pertanian. Saya berharap aplikasi tersebut dibuat sendiri oleh pengembang lokal dan menggunakan server dalam negeri agar data pertanian kita tidak dimanfaatkan oleh pihak asing.
Urusan membajak sawah juga tak lagi mengandalkan jasa hewan yang tentu saja lebih lama dan melelahkan, tetapi diganti dengan penggunaan traktor. Selain itu, pesawat tanpa awak atau drone patut untuk dilirik. Drone memiliki banyak manfaat untuk pertanian, antara lain menebar bibit, menyiram air, menyemprot pestisida, sampai melakukan pemantauan kondisi lahan dengan foto. Dengan demikian, petani tidak perlu capek-capek berkeliling sepanjang hari.
Ekspor produk pertanian
Setelah memaksimalkan kuantitas hasil pertanian, kita juga harus memastikan para petani mengetahui dan mampu memproduksi komoditas dengan kualitas sesuai standar internasional melalui edukasi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan lembaga terkait. Dengan demikian, ekspor pertanian kita bisa meningkat dan diterima oleh dunia internasional. Birokrasi untuk perizinan ekspor juga harus dipermudah dengan durasi yang lebih singkat dan biaya yang lebih hemat.
Demikian empat hal yang perlu diperhatikan dalam memajukan pertanian Tanah Air. Kita berharap kelak kita kembali mampu menjadi negara yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan akan komoditas pertanian, mampu meningkatkan kembali perannya terhadap perekonomian, dan mendatangkan lebih banyak devisa dengan meningkatkan ekspor serta menurunkan impor. Sebagai negara agraris, mari kita kembalikan kejayaan petani dan sektor pertanian di Tanah Air tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H