Mohon tunggu...
Dwi Yuliasari
Dwi Yuliasari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Group Field Work Magister Teknik Sipil Undip

4 April 2017   13:34 Diperbarui: 19 April 2017   09:04 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan Materi oleh Prof. Khim Chye Gary ONG

Group Field Work (GFW) adalah salah satu mata kuliah yang wajib bagi mahasiswa Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan baru di bidang teknik sipil melalui observasi di lapangan, diskusi, dan interaksi dengan beberapa institusi yang bergerak pada konsentrasi tertentu. GFW dilaksanakan dengan melakukan kunjungan di beberapa lokasi proyek, institusi, maupun perusahaan yang bergerak di bidang teknik sipil.

Lokasi Kunjungan

Lokasi yang dipilih untuk kunjungan GFW Konsentrasi Sumberdaya Air angkatan 2015 adalah Singapura dan Sumedang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21-25 Nopember 2016 dengan lokasi kunjungan antara lain National University of Singapore (NUS), Marina Barrage, dan Waduk Jatigede di Sumedang.

Singapura

Lokasi pertama yang di kunjungi adalah Singapura, dengan destinasi pertama adalah NUS. Sampai disana rombongan disambut oleh Prof. Khim Chye Gary ONG, seorang Associate Professor dan Deputy Head (Administration) di Department of Civil and Environmental Engineering NUS. Kunjungan tersebut dimanfaatkan untuk mengenal lebih jauh kondisi dan lingkungan belajar di National University of  Singapore dengan melakukan Campus Tour.

Prof. Khim Chye Gary ONG menjelaskan mengenai konstruksi berkelanjutan di Singapura. Dengan Luas tanah sebesar 710 km² dan penduduknya berjumlah 5,813 juta orang yang setiap tahun jumlahnya selalu bertambah, berbanding terbalik dengan luas tanahnya. Oleh karena itu Singapura memulai pembangunan perkotaannya dengan menyusun sebuah rencana tata ruang yang berkelanjutan untuk mengatur penggunaan lahan secara efektif dan efisien. Selain itu Pemerintah Singapura juga mengambil prinsip keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dalam pengadaan perumahan densitas tinggi. Selain itu, Kebijakan Perumahan juga diarahkan menjadi pemacu kegiatan ekonomi terkait di industri bangunan seperti permintaan bahan bangunan, pelayanan profesi dan sub-profesi baik secara permanen maupun kontraktual.

Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas ± 1.905 juta km2 dengan jumlah penduduk ± 249,9 juta jiwa masih memiliki lahan kosong yang belum di manfaatkan, sehingga teknologi pembangunan yang diterapkan di Singapura kurang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Akan tetapi butuh kajian lebih lanjut dan disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan di tiap daerah. Contohnya saja proyek reklamasi yang disinergikan dengan Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) di Jakarta

Foto Bersama di NUS
Foto Bersama di NUS
Destinasi ke-2 yang dikunjungi adalah Marina Barrage. Marina Barrage adalah salah satu rekayasa Teknik Sipil, terutama Teknik Sumber Daya Air yang mampu memberikan solusi yang sangat luas bagi masalah yang dialami Negara Singapura. Sistem struktur bangunan ini mampu menjawab permasalahan yang sudah hampir 50 tahun menghantui Negara Singapura sejak Negara tersebut merdeka, yaitu :
  • Masalah banjir, bangunan ini menjadi solusi banjir karena dapat menahan banjir dan gelombang dari laut;
  • Masalah minim air bersih, bangunan ini sebagai tembok urban reservoir air tawar terbesar di Singapura seluas 10.000 Ha;
  • Kurangnya fasilitas landmark dan ruang terbuka untuk warga Singapura, sehingga Marina Barrage menyediakan sarana bermain, olahraga dan hiburan lainnya.

Bukan tidak mungkin teknologi pembangunan seperti di Marina Barrage dapat di aplikasikan di Indonesia. Dimana dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan banjir di beberapa kota di Indonesia. Disamping itu dapat dijadikan sebagai water supplydan destinasi wisata yang menarik para wisatawan dalam dan luar negeri sehingga dapat menambah devisa negara.

marina-barrage-58e1b6f0519373384eeb8930.jpg
marina-barrage-58e1b6f0519373384eeb8930.jpg
Yang paling dinantikan saat GFW adalah wisata. Tim GFW mengunjungi Garden By The Bay,Merlion Park, dan Universal Studio Singapore untuk refreshing dan melepas penat selama kunjungan GFW.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun