Mohon tunggu...
Inovasi

Mengenal Jurnalisme Online dan Penerapannya di Indonesia

18 Maret 2017   10:48 Diperbarui: 18 Maret 2017   20:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kemunculan media baru seperti Internet tidak bisa di pungkiri memiliki banyak manfaat dalam kegiatan kehidupan kita sehari-hari. Internet memberikan informasi dari seluruh dunia hanya dengan satu “click” saja, tak terkecuali mengenai berita. Dan lagi-lagi tentu saja semenjak internet muncul perkembangan menjadi lebih maju dan hal tersebut merambat ke dunia jurnalistik, sehingga sekarang ini orang tak lagi asing mendengar istilah “jurnalisme online”.

Jurnalisme online adalah praktek jurnalitik yang menggunakan channel internet. Jurnalisme online bisa jadi dilaksanakan oleh jurnalis profesional yang bekerja di sebuah situs berita formal dan bisa juga di lakukan oleh jurnalis warga yang menulis di blognya (hasfi,N 2010 :2). Sedangkan menurut Pavlik J (dalam Aryani,2011 : 27) Jurnalisme online ialah jurnalisme yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik: kemampuan-kemampuan multimedia berdasarkan platform digital, kualitas-kualitas interaktif , komunikasi-komunikasi online, dan fitur-fitur yang ditatanya.

Awal mula perkembangan jurnalisme online menurut Jim Hall (dalam Hasfi,2010:4) mengatakan bahwa tidak dapat di pungkiri akan menggeser media tradisional. Jim mengatakan bahwa terdapat hubungan erat antara media tradisional dengan internet, sehingga terbentuklah media online. Media online menurut pendapat Vini Winarti  (dalam Febriady, 2015:63) adalah website/situs yang difungsikan sebagai media komunikasi elektronik yang tidak terikat ruang dan waktu dengan tujuan untuk memberikan informasi aktual yang dapat diakses oleh publik secara in real time

Begitu banyak hal yang daapat terlihat dari media online sekarang ini, bahkan hampir di setiap media konvensional memiliki versi online.nya dengan lebih canggih dan menarik. Video, gambar dan teks bisa di temukan hanya dalam satu media online. Dengan munculnya jurnalisme online ini juga masyarakat jadi dapat memilih tentang informasi apa saja yang ingin mereka dapatkan dan ketahui. Hanya dengan memilih dan sekali ‘klik’ saja mereka sudah bisa mengakses berita dari portal media online yang ada. Namun, dibalik berbagai kelebihan yang dimiliki oleh media online atau ‘konsep jurnalisme online’ tetap saja memiliki beberapa kekurangan.

Kecepatan dan kedalaman berita. Kedua hal tersebut seperti koin dengan dua sisi, samasama menguntungkan tapi terkadang sama-sama merugikan.kedua hal ini adalah yang menjadi perdebatan panjang jika membahas mengenai jurnalisme online. Disatu sisi jurnalisme online, berbagai portal berita online berlomba-lomba untuk mencapai status ‘berita tercepat yang muncul’ tetapi lupa dengan ‘kedalaman’ berita. Disisi lainnya media online berusaha menyampaikan berita dengan mengandalkan kedalaman tetapi lemah dalam soal kecepatan. 

Seperti contohnya salah satu media online bernama Detik.com. Detik.com selalu mengutamakan kecepatan, tetapi soal kedalaman berita masih terbilang kurang, dan cenderung lebih kepada menghibur atau berita sampingan. Sedangkan media lainnya yang berusaha untuk mementingkan kedalaman adalah CNNIndonesia.com. Menurut Giras Pasopati, salah satu Editor dari media online CNN Indonesia mengatakan bahwa CNN lebih memetingkan ‘kedalaman’ dari pada kecepatan. Ketika CNN sudah melihat bahwa media lain sudah mengeluarkan berbagai macam berita, CNN lebih memilih kepada membuat ‘angle’ lain dengan kedalamannya sendiri.

Daftar Pustaka :

Aryani.R.(2011). Konsep Penyajian Jurnalisme Online di www.antaranews.com diakses pada 22 februari 2017 dari website.

Febriady.D.(2015) Analisis Framing Berita Persaingan Klub Sepak bola Antara Real Madrid dengan Barcelona di Media Goal.com dan Sport.detik.com. diakses pada 22 februari 2017

Hasfi, Nurul. 2010. Tantangan Jurnalis di Era Globalisasi Informasi. Forum. Diakses dari website pada 22 februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun