Mohon tunggu...
Cesaria Oktaviani
Cesaria Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah

Menonton, Membaca, Merenungkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Keliling Salah satu Program Efektif Museum Negeri Lampung

19 November 2024   09:31 Diperbarui: 19 November 2024   10:32 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Negeri Lampung Siapkan Program Museum Keliling untuk Pelestarian Budaya


 Museum Negeri Lampung terus berinovasi dalam mendekatkan masyarakat dengan warisan budaya lokal melalui program terbaru bertajuk Museum Keliling. Program ini dirancang untuk menghadirkan koleksi museum langsung ke masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah terpencil yang sulit mengakses fasilitas budaya seperti museum.  


Program ini tidak hanya menampilkan benda-benda bersejarah, tetapi juga dirancang untuk memberikan edukasi budaya melalui kegiatan seperti lokakarya membuat kerajinan tradisional, pengenalan aksara Lampung, dan permainan edukatif bertema sejarah. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya Lampung secara menyenangkan, terutama bagi anak-anak dan generasi muda.  


Benda-benda yang dibawa meliputi bejanan Perunggu, Mesin Tik, Pecahan mata uang lama, Tengkorak Homo Erectus, Nampan dan Kain nampannya, Stempel, Kapak Lonjong, Topeng Sekura, Naskah kuno, Gerabah, dan lain-lain. Penggenalan benda-benda bersejarah ini mulai dari zaman pra-sejarah hingga Kontemporer.


Museum Negeri Lampung menargetkan program ini akan menjangkau daerah-daerah seperti Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Kotabumi, Metro, Pesisir Barat, dan daerah Lampung lainnya. pada tahap awal pelaksanaannya. Wilayah-wilayah tersebut dipilih karena memiliki komunitas yang kaya akan budaya lokal, namun sering kali kurang mendapatkan akses terhadap informasi dan fasilitas budaya modern.  


Program Museum Keliling  juga dirancang untuk memberdayakan komunitas lokal. Dalam setiap kunjungan, masyarakat setempat akan diajak untuk berpartisipasi aktif, baik sebagai peserta kegiatan maupun sebagai narasumber untuk memperkenalkan tradisi mereka. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya membawa koleksi museum ke tengah masyarakat, tetapi juga menggali dan mempromosikan kekayaan budaya lokal yang mungkin kurang dikenal.  


Sebagai bagian dari misi edukasi,  Museum Keliling  diharapkan dapat menanamkan rasa bangga akan identitas budaya Lampung. Melalui program ini, masyarakat, terutama generasi muda, diharapkan lebih memahami pentingnya melestarikan tradisi lokal di tengah arus modernisasi yang terus berkembang. Dimulai dari kunjungan-kunjungan di Sekolah-sekolah Menengah atas di Lampung, Museum Negeri Lampung mulai menggenalkan peninggalan sejarah.


Program ini direncanakan mulai berjalan pada tahun ini  dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai kabupaten. Museum Negeri Lampung berharap  Museum Keliling menjadi langkah awal dalam membangun hubungan yang lebih erat antara museum dan masyarakat, serta meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya Lampung.  


Dengan pendekatan yang inovatif, Museum Keliling  menjadi salah satu solusi nyata dalam memperluas jangkauan edukasi budaya. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek dalam hal pembelajaran, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang bagi pelestarian budaya di Provinsi Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun