Lamban Pesagi adalah koleksi etnografis yang menggambarkan kehidupan dan kebudayaan masyarakat adat Pesagi, yang menjadi simbol identitas budaya Lampung. Koleksi ini pertama kali menjadi bagian dari Museum Lampung pada tahun 2002, dan berasal dari Pekon Kenali, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.Â
Lamban Pesagi sendiri merujuk pada jenis rumah tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Kenali, yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
Sejarah Lamban Pesagi dimulai sekitar tahun 1930, ketika Bapak Sahyan membeli rumah tersebut dari Bapak Suhaemi, pewaris keempat dari rumah yang diperkirakan berumur sekitar 300 tahun. Lamban Pesagi terdiri dari berbagai artefak tradisional seperti alat musik, pakaian adat, peralatan rumah tangga, dan benda seni lainnya, yang menjadi upaya pelestarian kebudayaan Lampung.Â
Masyarakat Pekon Kenali meyakini bahwa Lamban Pesagi adalah rumah dengan arsitektur yang sangat tua, dan memiliki dua tipe bangunan, yaitu rumah saibatin (bangsawan) dan rumah untuk rakyat biasa.
Lamban pesagi memiliki bagian-bagian yaitu Jendela, Culuk langi, Bujur didoh, pelupuh, dapur dan peralatannya, Tungku, Paguk, Lumbung padi, walau Ramik, kelindang, walai bertiang, penyimpanan padi, dan tempat penampungan beras.
Rumah yang ada di Museum Lampung saat ini adalah contoh Lamban Pesagi milik rakyat biasa, dengan perbedaan utama terletak pada denah ruang yang lebih sederhana dan kurangnya ornamen seperti Paguk (hiasan pada tiang luar rumah) yang menjadi simbol kebangsawanan. Sebagai rumah rakyat biasa, Lamban Pesagi ini memiliki pintu tunggal yang terletak di bagian belakang, sebuah ciri khas yang menunjukkan bahwa pada masa lalu, keamanan dan pertahanan logistik merupakan prioritas utama.
Fungsi utama Lamban Pesagi adalah sebagai tempat untuk berinteraksi dan bersosialisasi antara penghuni rumah maupun dengan masyarakat luas, khususnya saat ada kegiatan adat.Â
Rumah ini juga menjadi pusat aktivitas sosial dan budaya yang penting bagi masyarakat setempat. Dengan segala kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya, Lamban Pesagi menjadi simbol kekayaan budaya Lampung yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H