Mohon tunggu...
Cesa Chanda Salsabila
Cesa Chanda Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Mare

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stop Konsumsi Gula berlebih, Tubuhmu Akan Berterima Kasih!

10 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gula adalah senyawa kimia yang masuk ke dalam golongan karbohidrat yang mempunyai rasa manis dan mudah larut dalam air. Gula mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia, antara lain:
• Sebagai sumber energi bagi tubuh, di mana gula yang dikonsumsi akan diserap oleh sel-sel dalam tubuh, sehingga menghasilkan energi. Orang yang mengalami tekanan darah rendah dapat diberi pertolongan pertama dengan mengonsumsi gula baik dalam bentuk makanan maupun minuman.
• Mengurangi stres, tidak heran ketika kita sedang stres atau burnout ingin banget rasanya makan atau minum yang manis-manis. Ternyata, gula dapat menstabilkan hormon yang mempengaruhi suasana hati kita.
• Menjaga kadar gula darah dalam tubuh agar tetap stabil, dengan mengonsumsi gula yang cukup dapat menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) takaran maksimal mengonsumsi gula dalam satu hari adalah 4 sendok makan atau setara dengan 50 gram gula tiap orang dalam satu hari. Tetapi, terlalu berlebihan dalam mengurangi konsumsi gula dapat menjadi bumerang. Kekurangan gula dapat mempengaruhi kesehatan tubuh seperti, berkurangnya energi, sulit berkonsentrasi, sering merasa pusing dan lemas. Cukup menjaga kadar gula yang dikonsumsi jangan sampai kekurangan maupun kelebihan.
Mengonsumsi gula berlebih sering dianggap sepele, padahal dampaknya terhadap kesehatan tubuh sangat tinggi. Gula ada yang secara alami dan tambahan. Pada gula alami biasanya, terkandung dalam buah-buahan, umbi-umbian, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Sedangkan pada gula tambahan biasanya, terkandung dalam minuman manis, makanan cepat saji yang di mana gula tambahan yang terkandung di dalamnya memiliki efek negatif terhadap tubuh.
Mengonsumsi gula berlebih dapat mempengaruhi mekanisme nafsu makan dan metabolisme tubuh. Selain itu, berlebihan dalam mengonsumsi gula dapat mengganggu proses regulasi insulin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Dalam jangka waktu yang panjang, gangguan sensitivitas insulin ini dapat menjadi faktor utama penyebab diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi angka normal. Gejala umum dari diabetes tipe 2 adalah rasa haus yang tidak normal,

sering buang air kecil, serta penurunan berat badan yang drastis. Diabetes tipe 2 lebih umum dibandingkan dengan diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi kadar gula darah yang tinggi akibat tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup. Diabetes tipe 1 termasuk golongan penyakit autoimun yang biasanya sering terjadi pada para remaja dan anak-anak. Gejala dari diabetes tipe 1 hampir sama dengan gejala diabetes tipe 2, yaitu sering buang air kecil, sering haus, berat badan menurun drastis, dan mudah terasa lelah. Namun, diabetes tipe 1 dan 2 dapat diatasi dengan cara berikut:
1. mengubah pola hidup agar menjadi lebih baik
2. memberikan insulin yang biasanya dengan cara menyuntikan pada bagian-bagian tubuh
tertentu
3. mengonsumsi obat sesuai resep dari dokter
4. memantau kadar gula darah dengan rutin cek gula darah
5. menjaga berat badan ideal
6. mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
7. rutin berolahraga
Selain menyebabkan diabetes tipe 1 maupun tipe 2, mengonsumsi gula yang berlebih dapat juga menjadi faktor penyakit-penyakit lainnya seperti, meningkatkan risiko obesitas. Hal ini karena gula dapat meningkatkan nafsu makan. Dampak gula pada jantung juga dapat terjadi, hal ini karena kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Akibatnya, risiko serangan jantung dan stroke meningkat, terutama pada orang yang sudah berumur akan lebih rentan terkena.
Untuk mengurangi risiko kesehatan akibat gula, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, membiasakan membaca label kandungan makanan pada makanan atau minuman cepat saji, pilih produk makanan maupun minuman yang memiliki kandungan gula yang rendah. Kedua, membiasakan minum minuman tanpa gula atau mengurangi takaran gula, seperti pada saat membuat teh atau kopi gunakan sedikit gula atau tidak perlu menambahkan gula. Ketiga, konsumsi buah-buahan atau umbi-umbian yang memiliki kandungan gula sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun