Ditahun ini selain memperpanjang masa aktif resolusi tahun-tahun sebelumnya, sangat bijak buat para jomblo untuk bermuhasabah diri, merenungi barangkali selama ini kurang serius mendalami, mengasah, dan mempertajam kekepoannya. Kenapa harus kepo ? Berikut beberapa alasan logisnya, he’em, insyaallah logis.
Kepo dapat memperkuat sebuah hubungan
Misal kamu hobi ngupil, setelah kepo-kepo, eh, ternyata mbaknya juga sama. Akhirnya kalian semakin harmonis dan romantis berkat seringnya mendiskusikan hal yang sama, dunia perupilan. “Apa kamu sudah update teknik mengorek dan menjentikkan upil yang terbaru, Mz ?”
Kepo mampu membuat kita lebih bahagia
Coba buka akun media sosial gebetan atau mantan, sekrol-sekrol kebawah terus kebawah, kali aja ada curhatan-curhatan tentang kamu, siapa tahu dia sekarang lagi jomblo, udah lama diputusin sama pacarnya. Gimana, bayangin aja udah cukup bikin bahagia kan ?
Kepo dapat melatih kepekaan
Seperti yang sudah dicontohkan Mas Thomas, kalau gebetan tidak suka gelap-gelapan, ya, dibuatkan lampu. Kalau gebetan suka yang romantis-romantis, ya, dibelikan bunga bukan diajak nonton bola apalagi dijadikan lawan main PS (lelaki macam apa itu). Mbok sesekali dibelikan bunga, sekalian sama pot-potnya juga enggak apa-apa. Suruh mbaknya nyirami setiap hari. Untuk sekedar menghibur kasih tulisan, “Dek, cintaku seperti bunga ini, jika telaten kau sirami akan terus tumbuh dan berbunga”. Ehm, Omong kosong maaassss…
Kalau ternyata ditahun ini kalian ditakdirkan beberapa kali jatuh cinta tapi gagal terus, sudah keep kepo namun tetap jomblo. Yo, sing sabaaaar, positive thinking, harus tetap optimis, siapa tahu jodohmu memang belum dilahirkan, Mz. Sing sabaarr...