Mohon tunggu...
Yohanes w Petege
Yohanes w Petege Mohon Tunggu... Penulis - Ilmu perpustakaan

Yohanes w Petege adalah anak suku bangsa mee Papua Indonesia yang memiliki bakat baca tulis literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PT. Freeport dari Masuknya Ekpedisi

12 Agustus 2024   11:28 Diperbarui: 12 Agustus 2024   12:07 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PT. Freeport dari Masuknya Ekpedisi

Penulis, Yohanes W. Petege, S.Ptk. 

  • Siapakha Ekpedisi itu ?
  • Sebelum penulis mengulas lebih lanjut maka terlebih dahulu saya sebagai Penulis meminta ijin untuk mengutip bagian dari isi bukunya MARKUS HALUK dengan Judul: MENGGUGAT FREEPORT Suatu Jalan Penyelesaian Konflik Kekayaan bumi Papua telah mengundang perhatian orang-orang di belahan Eropa. pada Tahun 1760-an Eksplorasi di lakukan, sekalipun temuan benda-benda aneh dan langka. seorang bernama Rumpius menjangkau bagian barat dekat kawasan perniagaan dari Ambon. Jelang akhir abad ke 19, sekitar perang dunia II ekplorasi serius dimulai di lakukan. burung Cenderawasih salah satu daya tarik kuat keindahan alam Papua.
  • Jauh sebelum pada 1623, Jan Cartensz berlayar di pesisir tenggara kepulauan papua. Jan Cartensz menjadi orang yang melihat punjak gunung tertinggi yang ditutupi salju. Nama Cartensz., kemudian di abaikan untuk nama pegunungan itu, yang kini dikenal dengan orang Amungkal di kenal dengan, Nemangkawi.
  • Tahun 1936, sebuah kelompok ekspedisi melakukan perjalanan ke pengunungan Cartensz, yang terdiri dari Anton Hnedrik, Colinj, Frist Julius Wissel, dan Jean Jacques Dozy. ketika orang tersebut mendaki dan berhasil mencapai Puncak Cartensz. Ekspedisi ini dikenal dengan nama ekspedisi Colijn, yang kemudian menjadi catatan penting bagi ekspedisi kelompok lain yang Mengekplorasi kekayaan di bumi Papua.
  • Pada April 1960 Forbes Wilson datang ke Timika Papua melakukan Ekspedisi ke Grasberg. ia di temani dengan suku amugme, Moses Klagin menempu perjalanan rute Sungai Mawati, menyeberangi sungai Tsinga. Dari lembah Tsinga menuju ke arah barat lembamereka membagun kemah di kampung Utukini, Dimana Colijn dan dozy berkemah, lalu. berjalan ke utara di sempajang lembah Aghawagong. (Haluk: 2014, hal. 1-3).
  • Kedatangan sebuah kelompok ekspedisi di Papua tidak hanya mereka peka dengan sekantong emas dari dalam gunung Nemangkawi namun di samping itu pula ada beberapa topik pokok yang di inisiatifkan oleh para ekspedisi adalah dengan satu stigmen tujuan melantikan Soeharto sebagai presiden pada 7 April 1967, Eksploitasi di mulai kemudian, presiden soeharto memberikan lisensi ke perusahan tambang America serikat, PT Freeport Sulphur, sekarang PT Freeport McMoral, untuk menambang di pengunungan Hergberg di Kabupaten Fak-fak, Irian Barat. kini area besar itu masuk untuk konsensi Freeport di mimika.
  • Dalam hal ini PT. Preeport juga telah di dukung dengan lahirnya Undang-Undang 1 Tahun 1967, maka dengan ketertulisan dalam udang-undang tersebut bahwa tentang penanaman modal asing, kemudian selanjutnya di Sahkan pada tanggal 10 Januari 1967.
  •   Yang dapat penulis mengkosepkan bahwa dengan adanya ketentuan de jure adalah haasil pengakuan sebagai nilai daripada istigmen untuk membungkam dan melahirkan genosida melalui hasil ekploitasi sumber daya alam yang dahulu pada tahun 1967, higga sampai sekarang yang trus di ambil kantung emas merangkai perak dan tembaga di Mimika Papua.
  • Apa kepentingan Ekpedisi itu ?
  • Tahun 1936, sebuah kelompok ekspedisi melakukan perjalanan ke pengunungan Cartensz, yang terdiri dari Anton Hnedrik, Colinj, Frist Julius Wissel, dan Jean Jacques Dozy. ketika orang tersebut mendaki dan berhasil mencapai Puncak Cartensz. Ekspedisi ini dikenal dengan nama ekspedisi Colijn, yang kemudian menjadi catatan penting bagi ekspedisi kelompok lain yang Mengekplorasi kekayaan di bumi Papua.
  •  Kedatangan para ekspedisi tidak hanya mendaki untuk mengetahui keberadaan letak gunung nemankawi tetapi juga untuk melantikan Soeharto sebagai kepala negara Indonesia dan, kemudian. kedatang ekspedisi pula dengan sebuah stigmen dasar untuk mensoroti dan menggenosida bagian dari kepentingan kenegaraan yang bersumber akar  dari Bumi Cenderawasih.
  • Ketika PT. Freeport di temui dan di kelola oleh sekelompok ekspedisi pada saat itulah orangasli papua dan, lebih kuhususnya pendduduk setempat orang mimika mengenal Intimidasi dan Genosida atas tanah air sendiri. Selama PT. Freeport di kelola telah terdampak negatif terhadap Masyarakat setempat atau di daerah tambang yaitu terjadinya kemiskinan secara sistematis, kesenjangan sosial Ekonomi, Kegagalan Pembangunan, Pencebaran limbah yang menghancurkan lingkungan hidup.
  • Disamping masuk pengelolaan sumber daya alam (SDA) PT. Freeport di Mimika Papua. munculnya indikasi bahwa Freepotr melakukan kejahatan Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, Hak-hak spil dan Politik, dan `skandal` biaya pengamanan dengan Militer Indonesia.
  • Mama Yosepa Alomang, Tokoh Masyarakat Amungme, pejuang HAM dan menerima penghargaan goldam Award pada April 2001 mengatakan " Kami mengenal PT. Freeport sebagai Militer Indonesia. perusahan ini berdiri di belakang kemudian kami di perhadapkan dengan militer untuk mereka bunuh kami. saya setelah masuk keluat tahanan. selama 16 kali PT. Freeport bersama militer Indonesia menangkap dan menahan saya. peristiwa ini saya alamai sejak Tahun 1977 sampai dengan saat ini.
  • Kehadiran PT. Freeport jika kita melihat dengan kaca mata yang tenang dan koheren maka Perusahan yang mereka masuk dengan hasil kepaksaan ini merupakan bagian dari bukan perusahan namun hadir untuk mengisap darah makluk manusia papua pada daerah setempat. keemudian selanjutnya, adalah` Mama Yosepa yang akan di kenal dengan mama peduli nilai kemanusian HAM pula mengutaran tetang konsep apa dibalik Freeport yakni Mama Yosepa mengatakan bahwa "Kami mengenal PT. Freeport sebagai Militer Indonesia" hal kutipan Mama Yosepa ini Penulis sangat mendukung karena sejarah terurai bahwa Freeport berdiri di belakang penduduk setempat maka definisi menujunkan dengan istilah sekelompok orang masuk untuk mencuri sebutir emas sehigga, sampai sekarang juga bangsa papua sebagai pemilik hak ulayat menolak dan meminta tutup dengan alasan PT. Freeport sebagai wadah intimidasi dan sarang kapital militer Indonesia.
  • Tidak hanya penumpukan militer tetapi sisi lainnya Tanah Papua telah di keruk oleh para algojo yang mempunyai kapital yang tertinggi dan mayoritas setempat yang dapat kita bisa katakan asli identitas pupus dan menuju kepunahan manusia selanjutnya `Nilai kepunahan tidak hanya pada aspek kemanusian tetapi juga pada nilai moral, nilai pendidikan lokal, hilang etika hanya karena sistem pendidikan yang tidak bobot secara peri kemanusian dan peri keadilan.  
  • Salah satu kejahatan kemanusian yang di lakukan Freeport bersama militer Indonesia mengemuka dalam aktivis HAM Jhon Rumbiak sejak Juni 1994 sampai Mey 1995. dalam laporan tersebut terungkap peristiwa 9 Oktober 1994, lima warga setempat di tahan, disiksa, dianiyaya, secara sewenang-wenang oleh Militer Indonesia para korban telah di bahwa ke pos Militer koperapoka lalu di bahwa lagi ke polsek Timika.mereka ditahan selama satu bulan, 9 Oktober sampai dengan 10 November 1994, dengan tuduhan memberi makan dan menyembunyikan gerakan anggota pengacau keamanan. lalu pada tanggal 25 Desember 1994, Militer menganiyaya higga sampai dengan tewas. sementara 9 orang lainnya dianiyaya higga sampai dengan keluar babak belur menyaksikan terhadap pembunuhan kawan-kawannya. Peristiwa pelanggaran HAM terus di laporankan Uskup Jayapura Mgr.H.M. Moninghoff pada 3 Agustus 1995.
  • Kekejaman seketika PT. Freeport di bagun dan di resmikan oleh para penguasa kapital dalam kehidupan itulah lalu banyak terjadinya korban jiwa terhadap orang asli papua. dalam keterangan hasil laporan Jhon rumbiak kita bisa dapat ketahui bahwa lima warga yang telah di lakukan teror aniyaya terhadap mayoritas setempat adalah pelanggaran hak asasi manusia karena hasil kejam dan kekerasan yang di ombarkan oleh para anggota militer Indonesia sudah tercatat sebagai di katakan pembunuhan dan penganiyayaan yang di luar dari ketentuan secara De Jure. oleh sebab itu, sebagai anak kutipan daripada masyarakat Papua yang masih punya sisa sisa tanah tolong di di lestariakan dengan saksama pentingnya antisipasi dari serangan pengisap darah manusia yang dahulu kini terus menigkat sampai merajalela di pelot Tanah Papua.
  • ` Setiap Negosiasi yang akan hadir dalam kehidupan bermasyarakat di papua itu bukan dengan kehadiran yang hati faktualistas melainkan untuk menghancurkan genosida dan ekosida di atas sumber yang tersisa di atas Tanah Papua ini. maka, jika kita jual tanah kelak kita mau tinggal dimana? jika kita menjual tanah lalu mereka beli di situlah namanya intimidasi fisikologi telah tertanam dan betumbuh dengan subur. hasil pertumbuhan tanaman intimidasi fisikologi akan membuat manusia papua gelisa sebab alam sebagai pelindung telah terusir dengan hasil penerima uang dari pihak kapital, supaya alam papua tetap koko itu musti di pelihara alam sebagaimana yang kita punya karena yang kita punya bukan mereka punya, mereka punya bukan kita punya. sehigga saling untuk ketekunan dalam pelestarian dan interaksi dalam bidang sosial sebab kita orang papua terdang seketika terjung dalam dunia lingkungan sosial ringan lidah dalam artian bahwa cepat jatuh dengan apa yang kita mengintra pada hakekatnya apa yang mengintra adalah belum tentu benar dan baik. Sumber: Markus Haluk, Menggugat Freeport' Suatu Jalan Menyelesaikan Konflik.,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun