Mohon tunggu...
Cermin Mysterius
Cermin Mysterius Mohon Tunggu... -

"Mengikat lidi lidi dalam nadi untuk menyapu debu debu dalam kalbu" "ketika ku melihat cermin kusadari bahwa dirimu adalah aku"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

I Am Sorry Goodbye

18 Desember 2011   14:02 Diperbarui: 7 Juli 2015   04:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat dirimu berucap kata." Maafin *** , pergilah bila itu buat hatimu bahagia dan bebas, aku hanya bisa berdoa, tapi biarlah debarmu menjadi milikku utuh agar aku tak pernah merasa kehilanganmu. I'm sorry goodbye.

Aku menjadi terdiam tak bisa menjawab apa-apa selain bisikan diatas hati ditelaga putih.

" Rebahkan dirimu ke dadaku. Dengarkan debar-debar rindu, detak-detak cinta jantung hati dan aliran-aliran darah menujumu. Bukankah kau telah memiliki seutuhnya. Aku memelukmu."

Suasana menjadi sunyi. Dan biarlah Tuhan yang menentukan apa yang terjadi.

( Me feat My Mirror )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun