Federasi Sepakbola Chile (Federación de Fútbol de Chile/FFC) merupakan salah satu federasi sepak bola tertua di dunia, dibentuk pada bulan Juni 1895. FFC yang merupakan induk bagi tim nasional sepakbola Chile, mulai bergabung dengan FIFA pada tahun 1914. Tapi timnas sepakbola Chile sudah sudah melakukan pertandingan internasional pertama sebelum FFC bergabung dengan FIFA. Timnas Chile melakukan pertandingan internasional perdana pada tahun 1910 saat melakukan laga uji coba melawan timnas Argentina.
Timnas Chile yang akrab dijuluki 'La Roja', menjadi bagian dari sejarah sepak bola sebagai salah satu kesebelasan yang mengikuti turnamen internasional perdana di dunia, yaitu Copa America. Pada tahun 1916, La Roja mengikuti edisi perdana Copa America yang berlangsung di Argentina, dan saat itu Chile menjadi tim peringkat terakhir setelah menuai hasil sekali seri dan dua kali kalah.
La Roja kembali menjadi bagian dari sejarah sepak bola saat mengikuti Piala Dunia edisi perdana tahun 1930 yang berlangsung di Uruguay. Di Piala Dunia 1930, La Roja membuat prestasi lumayan dengan membuat hasil dua kali menang dan sekali kalah, menempati peringkat dua klasemen Grup 1. Sayang, hasil cukup bagus tersebut tak cukup buat Chile untuk melewati babak grup Piala Dunia 1930, karena timnas Argentina menjadi juara Grup 1 dengan hasil sempurna tiga kali menang.
Dari masa ke masa, La Roja sering memiliki pemain fenomenal yang mencatatkan prestasi bagus dalam suatu turnamen internasional, semisal Leonel Sanchez dan Alberto Fouilloux yang membawa La Roja menjadi peringkat tiga Piala Dunia tahun 1962, atau Enrique Hormazabal yang mengantarkan La Roja dua kali jadi runner up Copa America pada tahun 1955 dan 1956.
Pada era 1990an, La Roja memiliki dua bintang fenomenal haus gol, yaitu Ivan Zamorano dan Marcelo Salas. Keduanya berhasil membawa negaranya menembus babak 16 besar Piala Dunia 1998. Walaupun pernah membuat prestasi mengesankan, ada satu kesamaan yang dimiliki oleh pemain-pemain fenomenal Chile tadi, yaitu mereka tak penah mengantarkan timnas Chile merebut trofi juara dalam sebuah turnamen internasional.Â
Pada tanggal 4 Juli waktu setempat di Estadio Nacional Julio MartÃnez Prádanos, tonggak sejarah baru berhasil diciptakan oleh generasi emas La Roja. Pemain-pemain top yang dimiliki timnas Chile seperti  Alexis Sanchez, Arturo Vidal, Gary Medel, Mauricio Isla, Eduardo Vargas dan Claudio Bravo, berhasil membawa negaranya menjadi juara Copa America tahun ini setelah di partai final mengalahkankan Argentina.Â
Euforia kegembiraan pastinya sedang meliputi puluhan juta warga Chile merayakan prestasi juara yang dibuat generasi emas La Roja. Sebagai contoh betapa warga Chile sedang bergembira, dalam tayangan di Kompas TV pagi tadi, Christian Carrasco pesepak bola Chile yang jadi komentator pertandingan final Copa America 2015, sampai meloncat-loncat kegirangan sambil mengibarkan bendera Chile setelah La Roja memastikan menang atas Argentina.
Prestasi juara La Roja di Copa America 2015 semakin lengkap, karena kapten mereka Claudio Bravo terpilih sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen, dan Eduardo Vargas menjadi top skorer turnamen setelah membuat empat gol. Dan dari beberapa anggota skuat La Roja, kemungkinan besar bakal terpilih sebagai pemain terbaik Copa America 2015.Â
Tonggak sejarah baru jadi juara yang dibuat generasi emas La Roja tentunya tak boleh berhenti dalam satu turnamen saja. Pemain-pemain andalan timnas Chile harus siap untuk membuat prestasi juara lainnya di masa mendatang, dan tantangan yang terdekat adalah mempertahankan gelar juara Copa America pada tahun depan yang akan berlangsung di Amerika Serikat. Copa America 2016 menjadi momen spesial, karena bakal jadi perayaan 100 tahun berlangsungnya Copa America.Â
STATISTIK PENAMPILAN SKUATÂ LA ROJA CHILE DI COPA AMERICA 2015
- Claudio Bravo (6 main, 570 menit; 4 cleansheet; 13 saves; 190 passing; 4 clearances)
- Eugenio Mena (4 main, 245 menit; 131 passing; 6 intersep; 4 tekel; 3 clearances)
- Miiko Albornoz (2 main, 131 menit; 65 passing; 3 tekel; 1 intersep; 1 clearances)
- Mauricio Isla (6 main, 570 menit; 1 gol; 333 passing; 18 clearances; 18 tekel; 8 intersep)
- Francisco Silva (1 main, 120 menit; 58 passing; 7 clearances; 3 tekel; 3 intersep)
- Jose Pedro Fuenzalida ( 0 main)
- Alexis Sanchez (6 main, 525 menit; 1 gol; 1 assist; 227 passing; 4 tekel; 1 intersep)
- Arturo Vidal (6 main, 525 menit; 3 gol; 1 assist; 347 passing; 11 tekel; 10 clearances; 6 intersep)
- Mauricio Pinilla (2 main, 26 menit; 8 passing; 1 clearances)
- Jorge Valdivia (6 main, 490 menit; 3 assist; 325 passing; 8 tekel; 3 intersep; 1 clearances)
- Eduardo Vargas (6 main, 395 menit; 4 gol; 1 assist; 118 passing; 2 clearances; 2 tekel; 1 intersep)
- Paulo Garces ( 0 main)
- José Manuel Rojas (1 main, 90 menit; 38 passing; 7 clearances; 1 tekel; 1 intersep)
- Matias Fernandez (4 main, 94 menit; 84 passing; 7 tekel; 1 intersep)
- Jean Beausejour (4 main, 259 menit; 111 passing; 4 clearances; 4 intersep; 1 tekel)
- David Pizarro (4 main, 78 menit; 94 passing; 3 intersep; 2 tekel; 1 clearances)
- Gary Medel (6 main, 570 menit; 1 gol; 1 assist; 397 passing; 35 clearances; 8 intersep; 5 tekel)
- Gonzalo Jara (4 main, 339 menit; 297 passing; 11 clearances; 5 intersep; 4 tekel)
- Felipe Gutierrez (1 main, 5 menit; 8 passing)
- Charles Aranguiz (6 main, 564 menit; 2 gol; 1 assist; 366 passing; 15 tekel; 11 clearances; 8 intersep)
- Marcelo Diaz (6 main, 485 menit; 358 passing; 17 tekel; 11 intersep; 9 clearances)
- Angelo Henriquez (2 main, 71 menit; 1 assist; 22 passing)
- Johnny Herrera ( 0 main)
(sumber foto: conmebol.com)
(statistik: ca2015/whoscored.com)