Sinergi lebih dari sekedar kompromi atau kerjasama. Kompromi itu 1 + 1 = 1. Kerjasama adalah 1 + 1 = 2. Sinergi adalah 1 + 1 = 3 atau lebih. Sinergi adalah kerjasama yang kreatif. Hasilnya lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.
Kerjasama kompak itu ibarat musik yang mengalun harmonis. Semua suara dan instrumen musik terdengar berbarengan, namun tidak saling bersaing. Secara individual, instrumen-instrumen memainkan nada yang berbeda, memperdengarkan suara yang berbeda, berhenti pada saat yang berbeda. Namun, semuanya berbaur menjadi satu dan menciptakan suara yang sangat harmonis. Inilah sebuah sinergi.
Tim yang hebat biasanya terdiri dari 5 tipe orang atau lebih. Masing-masing pemain memainkan peran yang berbeda-beda.Â
- 1.Pekerja Giat
Tipikal orang yang terus bertekun hingga pekerjaannya selesai.
- 2. Inovator
Orang-orang kreatif, banyak ide. Merekalah yang memberikan percik semangat dalam satu tim.
- 3. Penjaga Keharmonisan
Mereka menyediakan persatuan dan dukungan. Pewujud sinergi yang hebat. Jago bekerjasama dengan orang lain, dan mendorong kerjasama dengan pihak lain.
- 4. Pengikut
Mereka sangat loyal terhadap pemimpinnya. Kalau mereka mendengar ide hebat, mereka berjuang mati-matian melaksanakannya.
- 5. Tukang Pamer
Tipe ini menyenangkan untuk diajak kerja bersama, tetapi kadang-kadang menyusahkan. Mereka seringkali menambah bumbu dan momentum yang diperlukan untuk membawa sukses tim secara keseluruhan.Â
Kerjasama antara 5 tipe orang yang saya jelaskan di atas, bisa menghasilkan sebuah sinergi. Setiap orang membawa talentanya masing-masing, berkontribusi dengan cara yang berbeda. Dan sinergi ini menghasilkan sesuatu yang besar.Â
Produk sampingan dari kerjasama dan sinergi adalah terciptanya hubungan-hubungan yang spesial.
Saya teringat sebuah kutipan yang sangat bagus dari seorang pebasket legendaris mengenai kerjasama:Â
"Di dalam permainan ini, walaupun engkau telah memenangkan banyak pertandingan, perasaan kerjasamalah yang akan kamu ingat. Kamu akan lupa permainannya, bidikannnya, skornya, tetapi kamu takkan pernah melupakan rekan-rekanmu satu tim" (Deborah Miller Palmore)
N.B: artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang dalam blog pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H