Membangun Perpustakaan di Kompasiana

Hai semua pembaca Kompasiana, mari kita sambut akhir pekan dengan suasana gembira. Hari ini ku mau memberitahukan kepada siapapun yang membaca ini, setelah mendapat ilham dari perenungan yang mendalam, maka ku berniat membangun perpustakaan di Kompasiana.

Bagaimana caranya... ???

Beberapa rekan Kompasianer mungkin masih mengingat, bahwa pada bulan Juli lalu diriku iseng-iseng membuat serial kurasi 'Artikel Pilihan Kompasiana' setiap harinya, dengan visi 'untuk membuat daftar pustaka bacaan yang kelak bakal berguna di masa mendatang, saat ingin kembali melihat artikel lawas bermutu di Kompasiana'.

Memasuki bulan Agustus ini, ku telah berencana setiap harinya bakal membuat serial ulasan singkat yang membahas 'Headline Kompasiana'. Hanya saja setelah dipikir-pikir, berbagai serial kurasi tulisan yang telah ku buat harus memiliki wadah sendiri, agar tidak rancu dengan jenis-jenis artikel bertema lainnya yang ku buat, semisal artikel tentang sepak bola, atau artikel tentang media sosial.

Karena itu ku putuskan untuk mengalihkan serial kurasi 'Artikel Headline Kompasiana' pindah ke tempat baru yang bakal ku jadikan ruang perpustakaan di Kompasiana. Tempat baru tersebut ku namai PUSTAKA KOMPASIANA.

Di masa mendatang, bukan hanya artikel-artikel headline atau highlight yang akan tersimpan di PUSTAKA KOMPASIANA. Kelak ku akan menyimpan berbagai artikel yang menarik, semisal kumpulan artikel musik paling asyik, daftar artikel curhat paling koplak, cerita fiksi paling horror, daftar puisi paling aduhai, atau kurasi artikel politik paling hot di Kompasiana. 

Dalam membangun perpustakaan di PUSTAKA KOMPASIANA, ku berencana mengajak rekan Kompasianer lain untuk ikut serta menyumbangkan tulisannya. Setiap penyumbang artikel di PUSTAKA KOMPASIANA akan dicantumkan namanya. Bagi yang berminat membuat perpustakaan bareng, yukk singgah ke akun PUSTAKA KOMPASIANA. 

(ilustrasi: shutterstock/ logo kompasiana)