Dalam setengah dekade terakhir, petenis-petenis yang berasal dari pecahan Uni Soviet, dari kawasan Balkan, dan juga dari Eropa Selatan, mendominasi pentas utama tenis dunia. Hanya segelintir petenis dari Asia yang cukup disegani dalam kancah persaingan elit tenis dunia dalam setengah setengah dekade terakhir, salah satunya adalah Li Na. Dua gelar juara Grand Slam tunggal putri telah diraih oleh Li Na, yaitu juara French Open tahun 2001, dan Australian Open 2014.
Sayangnya, pecinta tenis sudah tak bisa menyaksikan Li Na bertanding di lapangan tenis, karena beberapa bulan silam Li Na sudah memutuskan gantung raket. Setelah Li Na pensiun, pecinta tenis asal Asia tentu mengharapkan ada petenis Asia lainnya yang mampu membuat gebrakan prestasi di turnamen Grand Slam. Dan saat ini puluhan petenis asal Asia sedang berlomba untuk jadi juara dalam turnamen Grand Slam Wimbledon.
PETENIS KAZAKHSTAN ASA JUARA ASIA DI SEKTOR TUNGGAL
Di sektor tunggal putra, terdapat 9 petenis Asia yang mengikuti babak utama Wimbledon 2015. Namun delapan petenis tak mampu melewati babak pertama, yaitu Hyeon Chung (Korea Selatan), Hiroki Moriya; Go Soeda; Yūichi Sugita (Jepang), Aleksandr Nedovyesov; Mikhail Kukushkin (Kazakhstan), Lu Yen-hsun (Chinese Taipei), Denis Istomin (Uzbekistan).
Petenis Jepang peringkat 5 dunia, Kei Nishikori, sempat mencuat jadi kandidat juara Wimbledon 2015, mengingat beberapa bulan silam sukses Kei Nishikori menembus babak final Grand Slam US Open. Sayangnya Kei Nishikori mengalami cedera, sehingga terpaksa mundur setelah lolos ke babak kedua Wimbledon 2015.Â
Di sektor tunggal putri, ada 11 petenis Asia yang mengikuti babak utama Wimbledon 2015. Shuai Peng yang pada tahun 2014 lalu menembus babak semifinal Grand Slam US Open dan saat ini menempati peringkat 20 dunia, absen mengikuti Wimbledon tahun ini karena sedang cedera punggung.Â
Enam petenis tunggal putri gagal melewati babak pertama Wimbledon 2015, yaitu Xu Yifan; Wang Qiang; Zhu Lin; Zheng Saisai (Tiongkok), Yaroslava Shvedova (Kazakhstan), dan Misako Doi (Jepang). Lima petenis lainnya berhasil masuk babak kedua yaitu Zarina Diyas; Yulia Putintseva (Kazakhstan), Hsieh Su-wei (Chinese Taipei), Duan Yingying (Tiongkok), dan Kurumi Nara (Jepang). Kemenangan mengesankan dibuat oleh Duan Yingying yang kalahkan unggulan ke-12 Eugenie Bouchard, serta Zarina Diyas yang kalahkan unggulan ke-24 Flavia Pennetta.Â
Dari lima petenis tunggal putri asal Asia yang tampil di babak kedua, empat diantaranya kalah. Kurumi Nara kalah melawan petenis unggulan kedua Petra Kvitova. Duan Yingying takluk dalam pertarungan tiga set menghadapi Tatjana Maria. Hsieh Su-wei kalah lawan petenis unggulan keenam Lucie Safarova. Yulia Putintseva kalah dua set langsung menghadapi petenis unggulan ke-16 Venus Williams.Â
Zarina Diyas kini jadi satu-satunya asa buat Asia untuk raih juara sektor tunggal di Wimbledon 2015. Petenis Kazakhstan berusia 21 tahun tersebut terus melaju ke babak 4 setelah menang atas Aliaksandra Sasnovich di babak kedua, dan menang atas unggulan ke-14 Andrea Petkovic di babak ketiga. Zarina Diyas bakal menghadapi lawan sangat berat di babak keempat Wimbledon, yaitu menghadapi unggulan keempat Maria Sharapova.Â
BERLIMPAH ASA JUARA ASIA DIÂ SEKTOR GANDA
Di sektor ganda banyak petenis asal Asia yang berpotensi besar jadi juara Wimbledon 2015. Petenis putri India, Sania Mirza menjadi unggulan pertama di sektor ganda putri, berpasangan dengan Martina HIngis. Di sektor ganda campuran, Sania Mirza menjadi unggulan kedua berpasangan dengan Bruno Soares. Sania Mirza sendiri pernah tiga kali jadi juara Grand Slam di sektor ganda campuran (juara ganda campuran Australia Open 2009, French Open 2012, US Open 2014)