Industri kelapa sawit memegang peranan penting dalam aspek perdagangan nasional. Indonesia adalah negara penyuplai minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/ CPO) terbesar di dunia.Â
Menurut data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli 2021 nilai ekspor komoditas sawit sepanjang tahun 2019 mencapai 15.574.400.000 US dollar.
Pada tahun 2019, Indonesia mengekspor sebesar 29,547.900 ton minyak kelapa sawit.
Adapun 10 negara tujuan utama ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia di tahun 2019 yang dilansir menurut data BPS, yaitu :Â
- China 5.791.100 tonÂ
- India 4.576.600 tonÂ
- Pakistan 2.215.900 tonÂ
- Bangladesh 1.351.500 ton
- Amerika Serikat 1.189.000 ton
- Mesir 1.095.100 Â tonÂ
- Spanyol 1.078.800 ton
- Belanda 914.900 tonÂ
- Italia 751.300 tonÂ
- Singapura 580.300
Masih tingginya jumlah ekspor CPO ke Spanyol, Belanda dan Italia, adalah prestasi plus dalam perdagangan Indonesia.Â
Mengingat negara-negara Uni Eropa sejak beberapa tahun silam cukup gencar mengkampanyekan larangan penggunaan minyak kelapa sawit.Â
Belanda dan Italia adalah negara pendiri Uni Eropa. Sedangkan Spanyol adalah anggota Uni Eropa.
Pada Januari 2022, bisnis.com mengutip pernyataan Duta Besar Uni Eropa buat Indonesia, Vincent Piket, bahwa produk sawit asal Indonesia, khususnya minyak kelapa sawit (CPO) dan biodiesel tidak dikenakan larangan atau kebijakan non tarif di Uni Eropa.Â
Pernyataan Vincent Piket tersebut mencoba menepis isu diskriminasi terhadap produk sawit asal Indonesia lewat Kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II dan Delegated Regulation yang ditetapkan Uni Eropa.
Piket menambahkan bahwa Uni Eropa tetap membutuhkan CPO asal Indonesia untuk keperluan industri barang konsumsi, kosmetik, makanan, biodiesel, dan bahan baku biofuel.