Greysia Polii sepekan lalu lewat akun twitter pribadinya mencuit bahwa dia sedang menikmati minggu-minggu terakhir sebagai atlet, setelah hampir 30 tahun lamanya merasakan sakitnya badan karena latihan dan pertandinganÂ
Cuitan Greysia Polii itu menguatkan isyarat bahwa peraih medali emas Olimpiade Tokyo tersebut sudah semakin dekat waktunya untuk pensiun.Â
Usia Greysia Polii menang sudah tak muda lagi untuk ukuran atlet, akan memasuki 35 tahun pada bulan Agustus mendatang. Dia sudah sejak beberapa tahun lalu ditahan-tahan untuk tidak pensiun oleh tim pelatih PBSI.Â
Greysia Polii kemungkinan besar akan menjalani turnamen All England Open terakhirnya pada minggu ini.Â
Rombongan keluarga turut dibawa oleh Greysia Polii ke Birmingham untuk menyaksikan pertandingan All England 2022.
Gelar juara All England adalah ambisi terbesar bagi duet Greysia/Apriyani untuk melengkapi prestasi hebat mereka sebelum berpisah kelak.Â
Sepanjang sejarah penyelenggaraan All England Open, baru dua ganda putri Indonesia yang bisa merengkuh prestasi juara.Â
Minarni Sudaryanto/Retno Koestijah ganda putri Indonesia pertama juara All England di tahun 1968. Kemudian Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna juara All England tahun 1979.Â
Langkanya pemain ganda putri Indonesia merebut titel juara All England mengisyaratkan bahwa bukan hal mudah buat Greysia/Apriyani untuk naik podium tertinggi di All England 2022.Â
Gresya Polii/Apriyani Rahayu tak pernah lagi juara sejak sukses meraih medali emas Olimpiade. Walau begitu, performa duet GreyAp tidak jelek-jelek amat.Â