Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Editor - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Nasib Nahas Warga Desa Wadas Akibat Pembangunan Bendungan

9 Februari 2022   19:16 Diperbarui: 10 Februari 2022   04:28 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan April 2021, belasan warga Wadas ditangkap polisi karena melakukan demonstrasi penolakan tambang di sana.

Pada 8 Februari 2022 ratusan aparat polisi dibantu TNI melakukan penangkapan puluhan warga desa Wadas, sehingga membuat geger netizen di Indonesia.

Awal mula penggerudukan yang dilakukan kepolisian bersumber dari audiensi Kepala Kanwil BPN Jateng dengan Kapolda Jateng pada Senin pagi (7/2/2022).

Pihak Kepolisian dimintai tolong untuk mendampingi tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) saat melakukan pengukuran lahan untuk pembebasan pembangunan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas. 

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, membenarkan bahwa ada 250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol yang mendampingi sekitar 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian untuk melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh di Desa Wadas.

Kabid Humas Polda Jateng menambahkan dan mengklaim bahwa ada puluhan warga desa diamankan karena kontra dan provokatif dengan rencana pembangunan proyek Bendungan Bener. 

Sehingga terjadi ketegangan dan adu mulut yang disertai pengancaman oleh warga yang kontra terhadap warga yang pro pembangunan.

Tangkapan layar video penangkapan warga Wadas oleh pihak kepolisian/sumber: Twitter @wadas_melawan
Tangkapan layar video penangkapan warga Wadas oleh pihak kepolisian/sumber: Twitter @wadas_melawan

Namun pihak warga yang kontra penambangan membantah pernyataan pihak kepolisian tersebut. 

Menuding pihak kepolisian bersikap agresif hingga masuk ke rumah-rumah warga untuk melakukan penangkapan. 

Warga penentang pertambangan mengklaim tidak pernah ada konflik horizontal sesama warga yang mengakibatkan perkelahian maupun kekerasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun