Sejarah awal mula reward buat pengguna Kompasiana terjadi karena momen sederhana yang terjadi 12 tahun silam.
Artikel berjudul "Mengapa Orang Yahudi Banyak yang Pintar" yang diposting mantan KASAU, Marsekal (Purn) Chappy Hakim pada 5 Februari 2009 membuat rekor baru sebagai postingan paling banyak dikomentari di Kompasiana pada waktu itu.
Rekor baru yang dibuat postingan Chappy Hakim itu melewati pemilik rekor sebelumnya Agus Hermawan lewat tulisan berjudul "UU Pornografi, Manekin Telanjang'
Karena rekor baru yang dibuat postingan "Mengapa Orang Yahudi Banyak yang Pintar", membuat founder Kompasiana, Pepih Nugraha terpikir untuk mencari sponsor untuk memberikan penghargaan kepada Kompasianer yang berprestasi.
Penghargaan akan diberikan kepada Kompasianer yang meraih komentar atau pembaca yang banyak. Atau penghargaan kepada postingan terbaik dalam jangka waktu tertentu.
Penghargaan dalam bentuk reward itu agar suasana Kompasiana semakin ramai meriah, hidup dan berwarna.
Pemikiran Pepih Nugraha yang berniat untuk memberikan reward kepada Kompasianer berprestasi dituliskan dalam postingan berjudul "Pecahlah Rekor Komentar Terbanyak Kompasiana.'
Kompetisi liputan warga dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 jadi titik awal pemberian reward bagi pengguna Kompasiana.
Akun resmi Kompasiana dalam postingan oer tanggal 14 Juli 2009 mengumumkan nama 17 Kompasianer pemenang laporan Pilpres berhadiah bingkisan berupa sehelai kaos edisi baru Kompasiana, satu tiket nonton gratis di XXI, pulpen dan sticker.
Hadiah pemenang liputan warga di Pilpres 2009 mungkin terlihat sederhana bagi netizen masa kini.