Indonesia incar juara umum All England Open 2020 Super 1000 sebelum pertandingan badminton internasional dijeda selama tiga pekan, berkat kesuksesan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti lolos ke babak final.
Badminton World Federation (BWF) kemarin secara resmi mengumumkan ditundanya lima turnamen elit yang berlangsung di sisa bulan Maret ini, yakni Swiss Open, India Open, Malaysia Open, Orleans Masters dan Singapore Open. Ini sebagai antisipasi BWF terhadap wabah Coronavirus yang sekarang menyebar di banyak negara.
Bagi pasangan yang akrab dijuluki "Minion" tersebut, ini pengalaman ketiga mereka menembus final All England. Minion sukses menjadi juara di tahun 2017 dan 2018.
Duet Minion bakal tidak mudah merebut juara yang ketiga kalinya di turnamen ini. Minion di final berjumpa ganda Jepang yang selama ini menjadi momok menakutkan, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Endo/Watanabe menang terus dalam lima pertemuan terakhir melawan Marcus/Gideon.
Namun, Jepang belum pernah memiliki juara ganda putra di All England. Hiroyuki Endo punya sejarah buruk kalah tiga kali di final All England pada tahun 2013, 2014, 2016 bersama mantan rekan duetnya Kenichi Hayakawa.
Praveen/Melati tembus final All England berkat keberhasilan mereka mengalahkan wakil tuan rumah Inggris, Marcus Ellis/Lauren Smith, lewat pertarungan alot yang berakhir dengan skor 21-15 21-23 21-11.
Duet PraMel di final berhadapan dengan ganda campuran Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai.
PraMel ungggul 3-2 dalam pertemuan sebelumnya melawan Dechapol/Sapsiree. Perjumpaan terakhir di French Open 2019 dimenangkan Praveen/Melati yang akhirnya menjadi juara turnamen itu. Â
Indonesia punya sejarah juara ganda campuran di All England, sedangkan Thailand tidak. Praveen Jordan pernah menjuarai turnamen bulu tangkis prestisius ini di tahun 2016 bersama pasangan lamanya Debby Susanto.