Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Penulis - Tourism worker until 2010; Digipreneur since 2010

you can contact me at bolafanatik(at)Gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pemain Gaek Indonesia Berjaya di Hari Kedua All England 2019

8 Maret 2019   16:47 Diperbarui: 8 Maret 2019   16:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Tontowi-Winny di lapangan (foto: badmintonindonesia.org)

Bukan perkara mudah bagi seorang pemain bulu tangkis gaek untuk bisa tetap bertahan di jajaran elit dunia. Umumnya masa puncak karier seorang pemain bulu tangkis di kisaran usia 20 hingga 28 tahun. Memasuki usia 30 tahun, stamina dan kelincahan pemain biasanya berkurang. 

Banyak pemain muda yang punya prestasi luar biasa di era bulu tangkis modern. Ada pemain muda yang menjadi juara dunia saat usia mereka masih belasan tahun, contohnya Ratchanok Intanon. Butuh skill istimewa bagi seorang pemain gaek  umur 30-an untuk dapat meladeni kecepatan permainan pemain-pemain muda bertalenta spesial yang selalu muncul setiap tahun.


Para pemain gaek Indonesia memberikan bukti mereka masih bisa bersaing di kancah elit bulu tangkis dunia. Mereka berjaya meraih kemenangan di hari kedua turnamen bulu tangkis prestisius All England 2019, sekaligus memastikan tempat ke babak perempat final.

PEMBUKTIAN TONTOWI AHMAD & PRAVEEN JORDAN 

Tontowi Ahmad yang saat ini sudah berusia 31 tahun membuktikan kemampuan dirinya belum habis walau ditinggal oleh partner sejatinya Liliyana Natsir yang telah pensiun. Tontowi yang dipasangkan dengan pemain muda Winny Oktavina Kandow berhasil ke perempat final setelah mengalahkan ganda campuran terbaik Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Aksi Tontowi-Winny di lapangan (foto: badmintonindonesia.org)
Aksi Tontowi-Winny di lapangan (foto: badmintonindonesia.org)
Lolos ke perempat final turnamen selevel All England prestasi cemerlang bagi duet Tontowi/Winny yang baru dipasangkan dalam tiga turnamen. Tontowi Ahmad membuktikan kapasitasnya sebagai pemain hebat yang pernah meraih medali emas Olimpiade, dua kali juara dunia, dan tiga kali juara All England. Tontowi sejauh ini mampu membimbing dengan baik pasanganbarunya Winny Kandow. 

Tantangan berat menanti duet Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow di perempat final All England 2019. Mereka akan menghadapi juara bertahan turnamen ini, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. 

Owi pernah bertanding tiga kali menghdapi Yuta/Arisa sewaktu masih berpasangan dengan Liliyana Natsir. Ini bisa menjadi modal bagi Tontowi dan Winny untuk mengantisipasi corak permainan ganda Jepang juara All England 2018 tersebut. 

Keberhasilan Tontowi/Winny lolos ke perempat final turnamen ini diikuti oleh ganda campuran Indonesia lainnya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Di hari kedua All England 2019, Praveen/Melati menang relatif mudah atas ganda Jerman, Mark Lamsfuss/Isabel Herrtrich.

Prestasi lolos ke perempat final All England 2019 menjadi pembuktian Praveen Jordan yang mampu berpestasi bagus pasca ditinggal partner andalannya Debby Susanto yang pensiun. Praveen Jordan pernah menjadi juara All England tahun 2016 bersama Debby Susanto. 

Praveen Jordan/Melati Daeva bakal bertemu lawan berat di perempat final All England 2019. Mereka bertanding melawan ganda campuran terbaik Thailand, Dechapol/Sapsiree. Dalam dua pertemuan sebelumnya Dechapol/Sapsiree selalu menang atas Praveen/Melati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun