Beberapa hari mendatang bakal digelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 yang berlangsung di Nanjing Olympic Sports Centre, China. Kita menantikan kehadiran juara dunia bulu tangkis terbaru dari Indonesia.Â
Setahun silam, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara dunia ganda campuran di Glasgow. Tetapi, Tontowi/Liliyana memutuskan absen mempertahankan gelar juara dunia pada tahun ini, karena mereka lebih memfokuskan diri untuk merebut medali emas Asian Games.Â
Duet kawakan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang merebut titel juara dunia ganda putra tahun 2013 dan 2015, juga absen di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018. Pihak PBSI memilih empat pasangan putra yang lebih muda dalam Kejuaraan Dunia tahun ini.
Pihak PBSI sudah menetapkan 12 ganda serta 7 pemain tunggal Indonesia untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Nanjing. Peluang juara terbesar buat Indonesia ada di sektor ganda putra. Sektor ganda campuran, ganda putri, serta tunggal putra juga punya potensi jadi juara. Sedangkan di sektor tunggal putri, cukup berat peluang menjadi juara dunia.
HAFIZ/GLORIA TUMPUAN JUARA PENGGANTI TONTOWI/LILIYANA
Tanpa kehadiran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, para ganda China dan Malaysia kini jadi favorit juara dunia ganda campuran. Unggulan pertama dari China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, sudah memenangkan gelar turnamen bergengsi Indonesia Masters dan Malaysia Open di tahun 2018.Â
Unggulan ke-7 dari Malaysia, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai, performanya sedang on fire. Goh/Shevon baru saja menjadi kampiun turnamen Singapore Open setelah di final mengalahkan Tontowi/Liliyana.Â
Indonesia sekarang menggantungkan harapan kepada duet Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja untuk merebut juara dunia ganda campuran. Hafiz/Gloria punya kans untuk menjadi juara, karena performa mereka sedang ciamik. Dua pekan lalu, Hafiz dan Glorian sukses meraih juara turnamen Thailand Open Super 500.Â
MENANTI KEJAYAAN DUET MINIONSÂ
Ganda putra Indonesia sudah berulang kali menjadi juara dunia. Dimulai dari keberhasilan Tjun Tjun/Johan Wahjudi menjadi juara dunia tahun 1977, hingga kesuksesan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi juara dunia pada tahun 2015.
Setahun lalu, Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro hanya menjadi runner-up Kejuaraan Dunia, setelah di final kalah oleh ganda China, Liu Cheng/Zhang Nan.