[caption caption="Rio Haryanto-Stoffel Vandoorne-Alexander Rossi/ podium GP Bahrain 2015/ source: formula1.com"][/caption]Sekitar dua tiga bulan silam, banyak orang pesimis Rio Haryanto bisa tampil dalam balapan Formula 1, mengingat Rio membutuhkan dana cukup besar untuk mengamankan satu tempat bersama tim Manor Racing. Yang bikin miris, tak sedikit orang menuding Rio Haryanto sebagai pebalap karbitan, belum pantas berlaga dalam kompetis balap jet darat Formula 1.
Penulis yang telah mengikuti perkembangan F1 sejak tahun 1996, jadi tertawa kepada orang-orang awam yang menuding Rio sebagai pebalap karbitan. Faktanya, perjalanan karier Rio Haryanto bukan sembarangan. Untuk menjadi pebalap F1, dibutuhkan lisensi membalap F1, dengan cara melakukan berbagai tes mengendarai mobil F1, atau pebalap tersebut sudah menjalani karier selama rentang waktu tertentu dalam berbagai kompetisi balapan satu level di bawah Formula 1. Karena Rio sudah memiliki lisensi membalap di Formula 1, tim Manor Racing akhirnya memutuskan mengontrak Rio dalam balapan F1 tahun 2016.
Sepanjang kariernya hingga tahun 2015 lalu, Rio banyak pengalaman berduel adu kencang melawan 10 pebalap Formula One. Loh kok bisa, bukankah Rio Haryanto baru menjalani debut di F1 pada tahun 2016 ini? Ya betul, Rio Haryanto akan jalani debut di F1 akhir pekan nanti di Sirkuit Albert Park, namun Rio pernah berduel dengan pebalap-pebalap F1 dalam kompetisi Formula BMW, GP3 Series, GP 2 Final, dan GP 2 Series. Â Kronologis pengalaman Rio Haryanto balapan lawan pebalap Formula 1, saya tuliskan detail berikut.
Karier Rio Haryanto Tahun 2008-2009
Rio Haryanto mengawali kiprah internasional dalam balapan formula pada tahun 2008. Rio mengikuti tiga kompetisi balapan berbeda, yaitu Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0 dan Formula BMW Pacific.
Tahun 2009, Rio mengikuti lima kompetisi balapan formula. Rio tampil dalam seri terakhir kompetisi Formula BMW Europe di Sirkuit Monza, tanggal 12 dan 13 September. Dalam lomba ini Rio dua kali adu balapan dengan Felipe Nasr (pebalap F1 tim Sauber sejak tahun 2015). Rio Haryanto yang saat itu memperkuat tim Scuderia Coloni, gagal finish dalam balapan pertama, dan finish di urutan ke-17 dalam balapan kedua. Sedangkan Felipe Nasr finish kedua dalam balapan pertama, dan finish pertama dalam balapan kedua. Felipe Nasr akhirnya menjadi juara umum Formula BMW Europe tahun 2009.
Rio Haryanto tampil reguler dalam balapan Formula BMW Pacific tahun 2009. Setelah mengikuti 15 seri lomba, Rio menjadi juara umum Formula BMW Pacific tahun 2009, berkat memenangkan 6 seri lomba.
Felipe Nasr sempat tampil tiga kali dalam seri balapan Formula BMW Pacific tahun 2009. Felipe Nasr memenangkan dua lomba di Sirkuit Marina Bay, Singapura. Sedangkan Rio finish kedua dalam balapan pertama di Marina Bay, dan finish ke-4 dalam balapan kedua. Dalam seri lomba di Sirkuit Macau, Rio finish di urutan 3, sementara Felipe Nasr terkena diskualifikasi.
Karier Rio Haryanto Tahun 2010
Tahun 2010, Rio Haryanto meningkatkan karier dengan mengikuti kompetisi balapan GP3 Series. Rio memperkuat Manor Racing, dan ikut serta dalam 16 lomba di 8 sirkuit. Rio tampil mengesankan dalam penampilan debut di GP3 Series. Rio berhasil menjadi pemenang pertama dalam lomba di Istanbul Park. Rio juga naik podium dalam balapan di Sirkuit Silverstone dan Sirkuit Monza.
Rio Haryanto mengakhiri balapan GP3 Series tahun 2010 dengan meraih 27 poin, dan menempati peringkat 5 klasemen akhir pebalap. Prestasi mengesankan tersebut mengantarkan Rio menjadi test driver tim Formula One, Marussia Virgin Racing.
Empat pebalap pesaing Rio dalam kompetisi GP3 Series tahun 2010 akhirnya menjadi pebalap Formula 1. Esteban Gutierrez yang menjadi juara umum dengan perolehan 88 poin, tahun 2013-2014 membela tim F1 Sauber, dan tahun 2016 ini bakal tampil memperkuat tim baru F1, Haas.
Alexander Rossi memperoleh 38 poin, dan menempati peringkat 4 klasemen akhir pebalap GP3 Series tahun 2010. Alexander Rossi menjadi pebalap Formula 1 bersama Manor Marussia tahun 2015 lalu. Uniknya, Alexander Rossi pada tahun 2016 ini turun kasta menjadi test driver di tim F1 yang dibela Rio Haryanto (Manor Racing).