Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Musisi - Bytedance Sport Contributor

Olynpics Paris and Grand Slam US Open 2024 will be my last article series. Ready to finish in a month.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kata Super Admin, "Kompasianer Harus Bawel"

27 Juli 2015   20:58 Diperbarui: 27 Juli 2015   20:58 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa hari belakangan, saya menyimak berbagai keluhan dan kritikan dari Kompasianer terhadap kebijakan administrator Kompasiana, yang disampaikan lewat tulisan maupun lewat kolom komentar. Ada keluhan yang kocak, ada yang nyinyir, ada pula keluhan yang super galak. 

Kompasianer Bang Pilot dengan gaya kocak menuliskan bahwa Kompasiana sebaiknya dijual saja karena salah satu tulisannya dihapus oleh admin. Kompasianer Gatot Swandito menuliskan kesebalannya terhadap Kompasiana baru yang dianggap tak sebaik versi lama.

Kompasianer Alan Budiman menulis opininya bahwa Kompasiana baru mengkhawatirkan. Kompasianer Seneng Utami menyorot tentang sistem verifikasi Kompasiana. Kompasianer Neinjelen Loch secara puitis menuliskan bahwa berbagai kritikan terhadap admin Kompasiana merupakan hal lama yang sering berulang. Sementara Kompasianer Mawalu dengan gaya khasnya menuliskan bahwa dirinya sangat marah dengan kelakuan tim baru admin Kompasiana.

Berbagai keluhan dan kritikan dari Kompasianer tersebut mengingatkan saya dengan satu tulisan lama yang pernah dibuat almarhum Taufik Mihardja. Jika belum ada yang mengenal siapa Taufik Mihardja, beliau adalah mantan Direktur Konten PT. Kompas Cyber Media, yang berjasa besar dalam membesarkan Kompasiana. Pada acara ulang tahun Kompasiana yang pertama, Taufik Mihardja sempat berseloroh sambil terpingkal, "Saya ini super admin di Kompasiana." Sejak saat itulah Taufik Mihardja akrab dikenal sebagai Super Admin di Kompasiana. 

Almarhum Taufik Mihardja sangat ramah terhadap Kompasianer, bahkan terhadap Kompasianer yang bawel cenderung nyinyir. Dalam beberapa kesempatan, Taufik Mihardja pernah menyatakan bahwa dirinya sangat kagum dengan Kompasianer yang dianggapnya memiliki kualitas melampaui tulisan wartawan KOMPAS. 

Super Admin Kompasiana pernah menulis secara khusus mengenai kebawelan Kompasianer di penghujung bulan Desember 2010. Super Admin Taufik Mihardja dengan ramah menyatakan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Kompasianer yang bawel. Berikut saya kutip dua  paragraf yang pernah ditulis Super Admin Kompasiana, Taufik Mihardja.

"Tulisan saya ini memang bukan tanpa maksud. Yakni ingin memperbaiki hubungan kita semua ke depan, supaya kedekatan kita, kehangatan kita selama ini, kembali terjalin. Kemarin-kemarin, yang sudah baik, ya kita lanjutkan. Kemarin-kemarin, yang belum baik, ya kita perbaiki. Memang dalam dua bulan terakhir, banyak yang uring-uringan, termasuk saya, karena Kompasiana berganti mesin."

"Saya juga sebel, apalagi para kompasianer ya. Tapi apa boleh buat, resikonya saya ambil sebagai superadmin. Nah salah satu resiko menjadi admin atau superadmin ya dibaweli tadi itu, diprotesi, tapi kan nggak ditimpukin. Dan, salah satu tugas Kompasianer memang adalah membaweli. Jadi kalau Kompasianer tidak bawel, malah menurut saya, "tidak bertanggungjawab." Misalnya, sudah tahu ada masalah, kok diam saja. Itu berarti tidak ingin terlibat dalam perbaikan rumah kita. Nah mudah-mudahan superadmin dan admin, dalam berbagai kesibukannya sehari-hari, tetap dapat melakukan tugasnya dengan baik. Kata Linda, tugas pelayanan publik, yakni publik kompasianer. Akur, setuju! Kami memang harus belajar banyak bagaimana cara memberikan pelayanan publik tadi itu. Jadi sekali lagi bawel-lah untuk kebaikan kita bersama! Dan, saya kira semua kompasienar cukup dapat mengerti kalau saya mengatakan : never too late to become better! Ya kan? Wassalam"

Tak segan-segan almarhum Taufik Mihardja meminta masukan dari Kompasianer untuk membahas berbagai soal berkaitan dengan performa Kompasiana, demi  terwujudnya Kompasiana yang lebih baik. Dan berbagai sikap arif yang pernah dilakukan Super Admin Kompasiana tadi, selayaknya ditiru oleh para admin Kompasiana yang ada saat ini. Kompasianer juga harus lebih cerdas dan luwes dalam memberikan kritikan untuk kebaikan Kompasiana, berilah kritikan yang tak menyakitkan hati pihak lain, hindari kata-kata yang merendahkan orang lain. 

(foto: almarhum Taufik Mihardja/ sumber; kompas.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun