Mohon tunggu...
Yuriadi
Yuriadi Mohon Tunggu... Lainnya - | Penulis lepas | https://www.kompasiana.com/ceritayuri

Warga Negara Indonesia (WNI) biasa dari Kota Makassar. Menyukai informasi teknologi, sosial, budaya dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mereka yang Menjaga Harmoni, Para Pahlawan Lingkungan yang Berjuang Dalam Kesunyian

10 November 2024   10:52 Diperbarui: 10 November 2024   10:55 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Hari Pahlawan, teman-teman Kompasianer! Setiap 10 November, kita selalu ingat dengan perjuangan pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa. Tapi, kali ini, yuk coba kita lihat lagi peran pahlawan di zaman sekarang, yang mungkin sering terlupakan, yaitu masyarakat adat yang setia menjaga bumi dan alam kita. Mereka bukan hanya "pahlawan" dalam pengertian biasa, tapi juga pahlawan lingkungan yang sudah lama berjuang tanpa exposure yang berlebihan.

Dari Puncak Gunung ke Kedalaman Laut: Mereka Adalah Pahlawan!
Masyarakat adat Indonesia, dengan kekayaan kearifan lokalnya, telah lama menjadi penjaga keseimbangan alam. Mereka tidak hanya berjuang untuk melestarikan budaya dan tradisi, tetapi juga berperan sebagai pelindung alam, menjaga hutan, laut, dan semua sumber daya alam yang ada. Pahlawan lingkungan ini berjuang dalam kesunyian, jauh dari sorotan media, tetapi perjuangan mereka sangat menentukan bagi masa depan anak cucu kita.

Sebagai contoh, suku Dayak di Kalimantan, suku Mentawai di Sumatera, hingga suku Asmat di Papua, semua memiliki cara dan tradisi untuk menjaga alam. Mereka tidak hanya tahu bagaimana cara bertani atau berburu, tetapi juga tahu bagaimana menjaga keberlanjutan sumber daya alam mereka. Banyak kearifan lokal yang mesti kita pelajari dari mereka, menggunakan sistem pertanian yang ramah lingkungan, seperti agroforestry, yang menggabungkan antara menanam pohon dengan tanaman pertanian, sehingga alam tetap terjaga dan sumber daya bisa dimanfaatkan dengan bijaksana.

Ancaman Perubahan Iklim yang Menghantui Dunia
Perjuangan pahlawan pada masa Perang Dunia II untuk merebut kemerdekaan sungguh monumental dan penuh pengorbanan. Mereka berjuang dengan darah dan nyawa, mengorbankan segalanya demi masa depan bangsa. Pada saat itu, jutaan nyawa melayang akibat perang dan kekejaman yang terjadi di seluruh dunia. Kini, perjuangan yang kita hadapi berbeda, meskipun tidak kalah beratnya. Ancaman perubahan iklim menjadi pertempuran baru, di mana dampaknya tidak mengenal batas negara. Setiap tahun, bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan merenggut ribuan nyawa dan merusak lingkungan. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada tahun 2024, Indonesia mengalami peningkatan frekuensi bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem. Banjir bandang, misalnya, telah menghancurkan pemukiman dan lahan pertanian di beberapa wilayah, sementara kebakaran hutan yang melanda Sumatera dan Kalimantan mempengaruhi kualitas udara dan menghancurkan habitat alami makhluk hidup yang ada di sekitarnya.Meskipun tantangannya berbeda, perjuangan untuk mempertahankan hidup dan kesejahteraan masa depan tetap relevan dan tidak lekang oleh waktu.

Warisan Lingkungan yang Terjaga Untuk Generasi Mendatang
Di tengah semua tantangan ini, masyarakat adat tetap berjuang untuk menjaga alam dengan cara mereka sendiri. Mereka nggak hanya mikirin kehidupan mereka sekarang, tapi juga masa depan anak cucu mereka. Warisan lingkungan yang mereka jaga bukan hanya soal menjaga hutan atau laut, tapi juga tentang menjaga kebudayaan dan cara hidup yang saling mendukung dengan alam.

Kita bisa bayangin, kan, gimana kalau hutan yang mereka jaga itu hilang, atau laut yang kaya dengan biota mati? Apa yang akan kita tinggalkan untuk generasi mendatang? Masyarakat adat mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan, dan bagaimana menjaga alam bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk anak cucu kita nanti. Pesan warisan kehidupan yang lebih baik untuk generasi mendantang itu terdengar dejavu, sama persis seperti pesan para pahlawan yang merebut kemerdekaan di masa lalu.

Jadi, mari kita ingat bahwa pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang di medan perang atau yang terkenal dalam sejarah, tapi juga mereka yang berjuang untuk melestarikan alam dan warisan kita. Masyarakat adat adalah contoh nyata bagaimana kita bisa menjaga bumi dengan cara yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Kita pun, sebagai generasi penerus, harus terus mendukung perjuangan mereka, agar kita bisa meninggalkan bumi yang lebih baik untuk anak cucu kita.

Selamat Hari Pahlawan! Terus ingat jasa para pahlawan, termasuk pahlawan lingkungan yang menjaga bumi kita. Bumi Indonesia, Merdeka!
(yrd).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun