Mohon tunggu...
Tari Otentik
Tari Otentik Mohon Tunggu... -

Ingin berbagi cerita, curahan hati, pengalaman, ilmu lewat rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gemar Membaca Sejak Dini

5 Februari 2014   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membaca merupakan jalan termudah untuk kita mengenal dunia. Hanya lewat satu atau dua halaman saja kita dapat mengetahui alam, kota-kota, peristiwa, serta peradaban di belahan dunia lain. Membaca akan memperkaya wawasan dan pemahaman kita akan suatu hal. Maka dari itu, hendaknya kita harus membiasakan diri untuk gemar membaca. Pengenalan membaca harus di kenalkan sejak dini pada anak agar di kehidupan selanjutnya kegiatan membaca menjadi kebiasaan yang baik untuk anak.

Memang bukan hal mudah untuk membuat anak gemar membaca dan tentunya juga bukan suatu hal yang tidak dapat dilakukan. Dalam proses belajar dan perkembangan kemampuan terutama dalam hal membaca setiap anak memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam memahami bacaan atau pun belajar membaca. Pada umumnya perkembangan kemampuan membaca terbagi dalam beberapa tahap. Oleh karena itu, kita sebagai orang tua atau pun orang dewasa yang ada di sekeliling anak harus dapat memahami tahapan tersebut. Hal pertama yang harus kita lakukan untuk memberitahukan kepada anak bahwa membaca itu penting adalah dengan menimbulkan kesadaran terhadap tulisan kepada anak. Misalkan, kita menyediakan buku-buku bacaan yang bermutu serta menarik minat anak tentunya yang disesuaikan dengan usia dan kejiwaan anak. Bisa juga mengajak anak ke toko buku dan mempersilahkan anak untuk memilih buku bacaannya sendiri yang mereka anggap menarik. Apabila anak sudah senang melihat tulisan dan gambar-gambar yang ada di buku bacaan, sebagai orang tua atau orang dewasa di sekitar anak kita dapat membacakan buku pada anak, membahas karakter tokoh atau pemandangan yang ada di buku, mengajak anak untuk interaktif menceritakan kembali cerita yang ada di buku, atau meminta anak untuk bertanya hal apa saja yang terpikir olehnya saat itu terkait buku bacaan. Mendiskusikan apa yang telah dibaca akan membantu anak dalam memahami bacaan dan menguji daya nalar dan sikap berpikir yang sistematis dan kritis pada anak. Dalam hal ini, pendampingan orang tua dalam menemani anak membaca sangat penting karena akan membantu anak memahami sebab akibat dan alur cerita yang terjadi di buku bacaan agar tidak salah pemahaman.

Pada beberapa anak ada yang tidak dapat dipaksakan membaca, jika mereka dipaksakan membaca atau mendengar cerita dari buku bacaan mereka akan melakukan pemberontakan dan akan semakin enggan membaca. Maka, hendaknya orang tua mengajak anak belajar mengenal dan menyukai buku bacaan dengan cara-cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. Misalkan membelikan buku yang penuh gambar dan berwarna-warni atau membelikan buku bacaan sesuai kesukaan atau hobi anak. Sebaliknya, pada anak yang mulai tertarik bahan bacaan mereka akan memasuki tahapan yang dinamakan tahap pengenalan bacaan. Tahap pengenalan bacaan akan membuat anak mulai mengingat kembali cetakan huruf, bentuk huruf dan isi dari bacaan tersebut juga mengenal tanda-tanda baca yang ada juga benda-benda di sekelilingnya. Misalkan, bola berbentuk bundar, kotak susu berbentuk kotak, dan sebagainya. Apabila anak sudah terlihat tertarik akan buku bacaan dan mau mengenal bentuk-bentuk huruf dan tanda-tanda yang ada di buku bacaan, maka anak siap untuk belajar membaca.

Sebelum mengajarkan anak membaca, maka orang tua harus mengetahui ciri-ciri anak yang sudah siap belajar membaca. Di kutip dari carapedia.com, ada tiga hal yang menunjukkan ciri-ciri tersebut diantaranya pertama anak sudah bisa membedakan kanan dan kiri, hal ini untuk dapat mempermudah anak membedakan huruf yang tulisannya sama tetapi arahnya berbeda, seperti ‘b’ dan ‘d’ atau ‘p’ dan ‘q’. Kedua,anak harus memiliki kemampuan motorik yang baik, seperti menggunting pola, melempar bola, menangkap bola dari arah berlawanan, dan atau membuat berbagai bentuk dari tanah liat atau lilin-lilinan. Ciri yang terakhir atau ketiga, kemampuan memahami, yakni memahami bentuk benda, jenis benda, warna, huruf, dan memiliki kemampuan mengingat yang baik. Setelah anak melewati tahap belajar membaca dengan baik, benar dan menyenangkan, maka anak akan mampu membaca dengan lancar.

Anak akan senang membaca berbagai jenis buku yang berbeda dan atau jenis buku yang berhubungan dengan kehidupan sehari-harinya. Agar anak gemar membaca sejak dini hendaknya orang tua menanamkan sejak dini pemikiran dan tindakan nyata bahwa membaca itu merupakan hal yang mengasyikkan. Orang tua juga harus selalu mendampingi anak membaca dan memilihkan bacaan yang baik dan positif untuk pembentukan karakter pribadi anak yang positif pula. Sehingga, anak akan dapat memahami apa yang ia lihat dan rasakan serta dapat membaca situasi tertentu dengan baik. Maka dari itu, jangan ditunda lagi ayo tumbuhkan sikap gemar membaca sejak dini dimulai dari keluarga kita sendiri. Jadikan generasi muda Indonesia, generasi yang cinta membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun