Long weekend enaknya itu jalan-jalan keliling kota. Apalagi kota Jakarta kalau long weekend gini jalanan Jakarta sangat seksi, kalian bisa meluncur bebas main ski (berdoa hujan salju), tapi ya gak mungkin ya.. Seperti kelakuan gila nan aneh rada BT tapi pengen lagi (apa sih mulai gak jelas dech). Singkat cerita kemarin itu tanggal merah, libur dunxz ya yang pasti. Gue and the genk's (Mom tercinta n tiga adik terkasih) niat banget mau naik bis tingkat. Kembali mengenang zaman dahulu kala saat zaman megalitikum (ah apa lagi ini), maksudnya zaman waktu gue masih imut-imut (sekarang juga masih sih), kalau gak salah di akhir tahun '90-an atau awal '90-an gue pernah merasakan asyik dan serunya naik bis tingkat (pemikiran bocah). Seingat gue waktu itu bis tingkat untuk transportasi umum dengan tujuan Kalideres (setelah gue tanya lagi ke ibu gue rute perjalanannya). Asyik dan seru memandang kota Jakarta yang belum kronis, belum macet, polusi udara dan suara yang minim, pemandangan pepohonan di kanan kiri jalan, keramahan orang dalam bus kota yang dengan sukarela memberikan tempat duduk kepada Ibu yang membawa anak masih sangat jelas tercap tinta basah di memori gue. Kenangan yang kemudian dibangkitkan kembali dengan pengalaman dan sensasi yang berbeda. Setelah belasan tahun untuk pertama kalinya gue merasakan sensasi naik bis tingkat lagi. Beda suasana, beda wajaah kota, beda rute, dan beda tujuan tetapi kenangan dan memori masih sama sensasi keasyikan dan keseruan dalam diri seorang anak kecil yang masih terasa sama. Otak manusia mungkin diciptakan Tuhan sebagian besar memorinya untuk menyimpan kenangan. Demikian bab pendahuluan gue sekarang masuk ke bab satu. So... dari hasil searching dan baca berita tentang diluncurkannya bis tingkat untuk menarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk mengunjungi Jakarta akhirnya gue mendapatkan info ini. "Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta akhirnya meluncurkan bus 'CITY TOUR JAKARTA WISATA KELILING IBU KOTA' atau yang lebih dikenal masyarakat umum 'BIS TINGKAT' atau bahasa gaulnya 'BIS MPOK SITI' (ada ceritanya nie) dengan tarif gratis sampai tiga bulan sejak diluncurkan (ternyata berlaku sampai akhir tahun 2014 lho)" -sumber: berbagai sumber- Begitulah inti dari berita yang gue baca, jadi penasaran pengen naik bis tingkat itu. Chapter two, tadinya gue pikir tuh bis mungkin berhenti di shelter busway transjakarta tapi ternyata enggak. Bis City Tour ini ternyata punya halte-halte pemberhentian tertentu. Haltenya gak se'WAH' halte transjakarta, tapi menggunakan halte yang sudah ada dengan menambah plang "CITY TOUR".. Ini gambarnya
Plang City Tour Halte Mesjid Istiqlal
Ada beberapa halte tempat pemberhentian bis tingkat City Tour ini, seingat memori gue yaitu halte Masjid Istiqlal (tempat gue naik) - Pasar Baru - Museum Nasional/Museum Gajah - HI - Monas - Balai Kota - Gedung Kesenian Jakarta (ini haltenya gak berurutan ya guys). Sekarang ini bis tingkat City Tour jumlahnya baru ada lima katanya sih mau ditambah lagi, nah yang kemarin gue naikin adalah bis nomor 2. Hari Sabtu-Minggu dan hari libur besar lainnya bis nomor 2 ini cuma berhenti di halte Masjid Istiqlal, halte Museum Nasional/Museum Gajah, dan halte Pasar Baru untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan cuma boleh ikut satu putaran, tapi kata mbak tour guidenya kalau hari kerja biasa Senin-Jum'at semua bis berhenti di semua halte dan bebas mau ikut berapa putaran bahkan mau ikut sampai malam pun boleh-boleh aja. Bis tingkat City Tour ini beroperasi Senin-Sabtu pukul 09.00-19.00 dan Minggu pukul 12.00-19.00 (karena ada car free day) dan lewat lima belas sampai tiga puluh menit sekali. Tapi ya guys, khusus tanggal 29 April 2014 kemarin gue harus tunggu dua jam yang konon katanya karena ada simulasi pengamanan Presiden di Mahkamah Konstitusi dan penutupan jalan Medan Merdeka. Yyyyiiiiaaahhh harusnya hal-hal kayak gini bisa diantisipasi ya, bisa dimaklumi dan rela tunggu lama karena gue orang Jakarta yang biasa di PHP-in sama petinggi-petinggi istana negara n balai kota coba bayangkan kalau waktu itu ada bule atau wisatawan luar negeri yang tunggu selama itu juga,, apa kata dunia???? Masukan aja sih. Bis tingkat City Tour ini menyediakan 60 bangku (20 puluh bangku dibawah -ini adek gue yang hitung- dan 40 puluh bangku diatas-ini gue yang hitung-), supirnya perempuan semua makanya bis ini di sebut juga bis 'MPOK SITI', ada mbak tour guidenya yang memandu jalannya bis tingkat City Tour. Si mbak tour guide setiap melewati tempat-tempat bersejarah di Jakarta selalu menjelaskan sejarah dari bangunan tersebut bagus banget buat belajar sejarah menjadi menarik buat anak-anak. Si mbak ini katanya dari komunitas @indohistoria yang mau gabung ke komunitas ini sangat dipersilahkan. Selain supir dan pemandu ada juga dua orang mas-mas yang membantu menurun dan menaikkan penumpang dan satu polisi wisata (tapi kemarin di bis nomor 2 ini gak ada polisi wisatanya). Mereka berempat bekerja dengan baik ditengah kehebohan orang-orang yang antusias mau naik bis tingkat ini, tapi mereka terlalu banyak kumpul dibawah seharusnya ada satu orang yang jaga di atas karena di atas tuh gak ada petugasnya. Ruangan bisnya cukup besar dan nyaman, full AC (dingin banget)-AC-nya bisa di atur sendiri oleh penumpang, tapi jangan diputer-puter terus ya guys nanti AC-nya rusak, full musik pula - tapi sayangnya lagu yang diputar adalah lagu luar negeri, lagunya Adele yang mellow sellow galau gitu, kalau yang lagi naik lagi galau bisa tambah galau tuh orang, seharusnya sih yang diputar lagu daerah DKI Jakarta aja contoh: kicir-kicir, jali-jali, ondel-ondel, sirih kuning, dll, selain mengenalkan kebudayaan Betawi juga untuk menambah pengetahuan anak-anak karena di hari libur seperti kemarin banyak banget anak-anak yang diajak naik bis tingkat City Tour ini sama orang tua mereka plus melengkapi info sejarah yang mereka dapat.
Bangku Atas Bis Tingkat City Tour
Si Mpok Siti
Monas dari dalam Bis Tingkat City Tour
Awan Biru Dari City Tour
Sensasi naik bis tingkat City Tour ini beda banget kalau dibandingkan dengan naik bis transjakarta, disamping gratis bis ini juga tidak memperbolehkan ada penumpang yang berdiri jadi semua penumpang duduk ditambah udara yang sejuk dari air conditioner yang masih baru nyaman banget naik bis tingkat City Tour ini. Bis ini melaju dengan sangat lambat bahkan dibeberapa tempat bersejarah bis ini seperti berhenti sejenak (yang mau buru-buru jangan naik ya guys). Bisa melihat dan mengambil foto Jakarta dari ketinggian kurang lebih empat meter di jalan yang lumayan lengang membuat sensasinya sama menawan dan serunya seperti sensasi naik bis tingkat sewaktu kecil dulu pengalaman yang selalu mendebarkan. Buat yang belum coba, dicoba ya guys ASYIK dan SERU BANGET tapi harus sabar ya nunggunya kalau mau coba di hari libur karena banyak banget yang mau naik juga. Gue sih rencananya nanti akan coba bis tingkat City Tour di hari kerja, mau tahu sensasinya saat ibu kota sedang ruwet-ruwetnya dan mau coba berkali-kali puteran (hahahaha mulai aneh :D ). Akhir kata dari chapter tiga yang tak ada kata pembukanya wasalam and "ENJOY JAKARTA" :) :) :).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H