Mohon tunggu...
Cerita Seorang Gay
Cerita Seorang Gay Mohon Tunggu... -

Masih orang Indonesia dan baru saja menikah dengan pria Belgia. Lega! \r\n\r\nDulu pernah terpikir -sampai mimpi siang malam- untuk menikah dengan sesama pria eh akhirnya jadi kenyataan. Makasih pada Tuhan yang memberi jalan penuh kemudahan. \r\n\r\nSalam Cinta\r\n\r\nCinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akhirnya Menikah....

27 November 2011   09:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

2 tahun yang lalu...

terimakasih tuhan. hari ini kami menikah. perkawinan yang bukan saja mengikat kami secara hukum tapi juga menguatkan batin yang sering mengaduh, 'ini beneran ngga sih?'.

selamat datang di belgia! seru keluarga dan teman-teman di belgia yang terus terang waktu itu aku belum kenal. dari mertua, ipar bahkan customer dagangan si Sayang aku dapat kado, kamus bahasa belanda, payung, dan jaket menyambut musim gugur yang segera berakhir ke winter. brrrr..... dingin, tapi hati kami tetap hangat dalam cinta.

setelah menikah, semua pendatang baru diwajibkan mengikuti kursus orientasi sosial, bahasa belanda dan orientasi kerja. semuanya gratis! makasih Belgia! dan seperti biasa, aku selalu jadi yang paling antusias. selalu lari ke sana ke mari buat cari informasi organisasi ini apa dan kalau mau menikmati fasilitas itu bagaimana?

sempat gamang juga saat duit di rekeningku ludes, hingga kemudian coba melamar ke beberapa agen kerja. sayangnya bahasa belandaku belum cukup, aku kebagian kerja menyortir di tempat pembuangan sampah. terima nggak terima nggak, hmmm... kalau saja masih di indonesia, aku tentu masih nyaman dengan bisnisku yang sedang tumbuh pesat. aku yang sarjana ini harus mengais sampah di negeri orang, oh tidak. aku tersedu, menangisi ego yang tak mau kalah yah... kalau saja si Sayang yang ke indonsia -jika di indonesia kami bisa menikah dan hidup biasa sebagai pasangan gay- tentu dia yang sibuk belajar bahasa indonesia dan cari kerja dan buat sementara aku yang bayar rekening listrik, air dan pangannya.

akhirnya kami sepakat bahwa egoku harus dibelakangkan, yang penting bahasa belanda dulu dan setelah itu baru cari kerja. aku paksa si Sayang untuk 100 persen di rumah pakai bahasa ini, 'no dutch no talking' hardikku kalau ia mulai pakai bahasa inggris.

tiga bulan cukup bagiku untuk mengerti bahasa belanda. kalau mertua gosip dan sedikit menyinggungku, aku sudah bisa bereaksi, jangan macam-macam lo, gosip kok di depan orang?! hehehe... sebulan setelah tamat kursus orientasi sosial, aku dapat pekerjaan dari provinsi. super cepat, kata si bos aku ini model dari pendatang baru yang cepat berintegrasi. tapi itu memang benar lo!  karena memang sepak terjangku yang aktif di beberapa organisasi sebagai relawan, aku dikenal cukup banyak orang di kota ini. syukur sekali, sampai sekarang aku masih kerja part time yang gaji lumayan banget sebagai dosen orientasi sosial bagi para pendatang di negri ini.

tahun depan aku mulai kuliah di universitas. JOEPIE!!! bos kemungkinan akan kasih kelas weekend untukku.

Hmm... rasanya waktu cepat sekali. 2 tahun! banyak yang terjadi dalam 2 tahun yang bersejarah ini, belajar, bekerja dan menjadi relawan.

terimakasihku yang tak terhingga buat keluarga di sini, teman-teman, para tetangga, para siswaku dan sistem di sini yang ramah bagi semua orang di negri ini. aku dicintai di sini sebagaimana aku dicintai di negriku. kalau kami, terutama aku, sedang di pusat kota, perpustakaan atau bersepeda di taman kota, selalu saja ada yang teriak!

"Cinta!!! Selamat pagi!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun