Mohon tunggu...
abdul qahar
abdul qahar Mohon Tunggu... -

membaca, menulis, adalah hidupku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tetap Optimis dengan KPK Menjelang Pemilu 2014

11 Oktober 2013   17:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:40 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1381487691894754456

Satu Kalender Lagi (2014), Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden digelar. Pemilu ke empat sesudah rezim Soeharto tumbang. Sebuah medan kompetisi antar partai politik. Lengkap dengan segala pernak-pernik konflik kepentingan dan pertarungan kekuasaan. Sesekali berlangsung keras bahkan berdarah. Dilain waktu, mengayun gemulai dalam negosiasi dan kompromi tertutup. Seluruh rasa  dan pergulatan ideologi, nalar, hingga ketingkat paling pragmatis membaur jadi satu: Menang atau Kalah. Sayang, masyarakat mulai lelah. Malah cenderung apatis dan sinis atas segala fakta-fakta politik.

Mengapa demikian?? Karena akar dari apatisme rakyat atas partai, politisi, dan proses politik formal, bersumber dari realitas yang dipertontonkan oleh mayoritas elit politik secara nasional, salah satunya adalah euforia kasus korupsi (suap-menyuap) yang menimpa ketua mahkamah konstitusi akil mochtar.

Dengan momentum tertangkap tangannya Akil ini sebenarnya menjadi titik terang dalam pemberantasan korupsi dinegeri ini, momentum ini bisa menjadi gergaji untuk memotong akar dari apatisme rakyat terhadap pemberantasan korupsi, dan disamping kejadian ini pula bisa juga dimanfaatkan untuk membersihkan total MK, Inilah pekerjaan besar kita bersama untuk membangun negeri ini dan dukung kpk dalam penanganan kasus-kasus besar yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun