Mohon tunggu...
Pipit ZL ceritaoryza.com
Pipit ZL ceritaoryza.com Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Blogger | Beauty Enthusiast | Mrs Lubis with 2 children

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengajarkan "Malu" Sejak Dini

28 Februari 2023   08:49 Diperbarui: 28 Februari 2023   09:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada Bu Tetangga yang membiarkan anak pertamanya berkeliaran tanpa pakaian seharian sejak bayi hingga usia 7 tahun. Anak kedua pun demikian. 

Latar belakang Bu Tetangga ini memang berpendidikan SMP dan tadinya tinggal di kampung orang tuanya yang agak kumuh, lalu mengontrak di blok depan rumah saya. Namun demikian, sepertinya pergaulan dengan ibu-ibu lain di sini tidak mempengaruhi otaknya dalam cara mendidik anak. 

Padahal, iasakan anak berpakaian lengkap sejak bayi itu sebuah pendidikan yang harus ditanamkan pada anak. 

1. Menanamkan budaya "malu", karena sopannya manusia itu saat berpakaian lengkap

2. Memproteksi anak dari potensi menjadi korban pedofil

3. Mencegah terkena penyakit kulit dan bahkan kuman yang mungkin bisa masuk ke alat kemaluan

Jujur saya jadi jijik melihat anak-anak Bu Tetangga tersebut, karena ketelanjangannya dan sudah pasti kotor serta mudah sakit, mudah menyebarkan penyakit pada anak lain. 

Mengajarkan "malu" sejak dini itu sangat penting, bukan hanya untuk sosialiasai anak kelak saja, namun juga untuk kesehatan dan keselamatannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun