Mohon tunggu...
Dwi Joko Susilo
Dwi Joko Susilo Mohon Tunggu... -

alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Eco Business, Sebuah Gagasan Dibalik Pekatnya Langit Bumi

17 Mei 2010   04:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:10 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah maraknya isu global warming yang sejak beberapa tahun terakhir berdengung di berbagai media, muncullah berbagai macam gagasan berkaitan dengannya. Mulai dengan peringatan hari bumi dan berbagai perhelatan-perhelatan yang berkaitan dengan penghijauan dan sebagainya. Disamping LSM terdapat juga beberapa perusahaan ternama yang mengadakan program-program  semacam itu sesuai dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang mereka canangkan demi kemaslahatan lingkungan sekitar. Bahkan mereka mengeluarkan rupiah yang cukup besar untuk mengiklankan program mereka di televisi. Dalam beberapa kesempatan saya melihat beberapa tempat lingkungan kita kurang bersih dan terkesan kumuh. Terutama di daerah tepian sungai di wilayah Jakarta. Banyak warga yang bermukim disana yang mencari sesuap nasi dengan membersihkan sungai dari sampah-sampah yang mengganggu pemandangan dan menghambat aliran air. Terlihat juga mereka membuat rakit kecil untuk menampung sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Nampak beberapa anak sedang berenang di sungai yang kotor disebelahnya sang ibu sedang mencuci baju di aliran air berwarna hijau kecoklat-coklatan.

Suatu hal yang kontras ketika kita membandingkan kedua paragraf di atas. Di satu sisi beberapa perusahaan besar telah berusaha melakukan yang terbaik untuk menjaga lingkungan sekitarnya, namun usaha tersebut masih belum cukup untuk membantu warga lain. Saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang apa yang mereka kerjakan tetapi saya hanya menambahkan hal apa yang kira-kira bisa kita usulkan ke pemerintah dalam permasalahan ini. Gagasan saya kali ini adalah membangun kesadaran masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi untuk melakukan kegiatan eco business. Sebelumnya saya jelaskan definisi dari eco business.  Eco business atau bisa disebut green business adalah suatu segmen bisnis yang berkaitan dengan usaha pelestarian lingkungan, penataan lingkungan, penanggulangan limbah dan pemecahan masalah lingkungan lainnya ,dengan mengambil keuntungan tanpa merugikan pihak lain yang diambil manfaatnya. Eco business merupakan solusi penyediaan lapangan kerja jika produksinya diorientasikan menurut industri rumahan yang menyerap banyak tenaga kerja. Hanya sedikit masyarakat kita yang sadar dengan nilai ekonomis dari pemecahan masalah lingkungan. Beberapa dari mereka masih eksis dengan usaha yang mereka geluti dari modal yang cukup minim. Industri rumahan daur ulang kertas, pengolahan kompos, sampai agribisnis sayuran organik. Ya, eco business suatu segmen bisnis menarik yang akan diincar perusahaan-perusahaan besar di masa mendatang, bahkan di masa kini. Dapat kita bayangkan bagaimana nantinya apabila perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi bisnis ini.
Kembali pada gagasan saya di awal. Membangun kesadaran mereka yang kurang mampu untuk  fokus pada hal ini. Saya melihat mereka sebagian besar bekerja di sektor informal dengan pendidikan yang semampu mereka. Sebagian bekerja sebagai pabrik atau berwirausaha kecil-kecilan. Poin pentingnya adalah sebagian dari mereka belum tahu apa dan bagaimana memulai eco business itu sendiri. Yang pertama untuk dilakukan adalah memberikan pengetahuan yang lengkap mengenai apa itu eco business, bagaimana dan apa contoh usaha yang dapat mereka lakukan, dan bagaimana menjual jasa maupun produk maupun promosi usaha mereka. Untuk sosialisasinya bisa dilakukan langsung melalui RT, RW setempat, mengunjungi rumah singgah dan memberikan keterampilan eco business kepada mereka. Yang kedua, perlunya mengandeng pemerintah dalam hal permodalan atau pembiayaan usaha. Kementerian Koperasi dan UKM adalah hal yang tepat untuk masalah ini. Saya menyebutnya eco credit untuk suatu bentuk produk pinjaman khusus untuk usaha berkaitan dengan eco business. Hanya UKM yang bergerak di bidang eco business yang dapat meminjam modal untuk menjaga kelangsungan usaha mereka.
Yang ketiga adalah upaya perlindungan dari perusahaan- perusahaan besar yang mencoba "memakan" bisnis mereka. Dalam hal ini pemerintah yang harusnya berperan untuk melakukan hal ini, tetapi tidak perlu menunggu peran pemerintah untuk itu. Dengan membangun komunitas eco business diharapkan komunitas itu sendiri yang memberi akomodasi bagi para pengusaha eco business untuk berkembang dan menaungi pekerja di bawahnya. Ditambah dengan peran pemerintah yang mendukung penuh melalui fasilitas kemudahan kredit, kemudahan berpromosi, maupun pelatihan-pelatihan keterampilan, maka diharapkan peningkatan taraf hidup masyarakat naik sedikit demi sedikit. Di sisi lain masyarakat dapat menjaga lingkungan dengan cara yang kreatif dan menguntungkan. Tulisan ini juga dapat dibaca disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun