Pagi yang cerah di sebuah kebun yang indah. Matahari bersinar terang. Langit biru berhias awan gemawan putih bagaikan kapas. Burung-burung berkicau senang sambil beterbangan keluar dari sarangnya. Para penghuni kebun mulai terbangun dari tidur nyenyaknya. Ada Tuan Jeruk, Pak Ketimun, Ibu Kentang, Adik Wortel, dan masih banyak lagi penghuni kebun lainnya.
Di pojok kanan kebun ...
Nona Tomat sebenarnya sudah bangun, tetapi ia masih mengantuk. Matanya pun masih terkatup, enggan untuk membuka.Â
"Hoahemmm ... sudah pagi, tapi aku masih mengantuk nih. Apa aku tidur lagi saja ya?"
Perlahan dia mengerjapkan matanya. Belum terbuka seluruh kelopak matanya, tiba-tiba Nona Tomat mencium bau yang sangat segar. Bau yang manis dan menenangkan. Bau apa ini, ya? Nona Tomat mengendus dengan hidung mungilnya yang lucu.Â
Wah! Ternyata itu wangi aroma jeruk. Dan, wangi itu berasal Tuan Jeruk yang saat ini sudah berdiri di samping Nona Tomat.
"Halo, Tuan Jeruk," sapa Nona Tomat malu-malu.
"Selamat pagi, Nona Tomat," kata Tuan Jeruk.
"Selamat pagi, Tuan Jeruk. Hehehe, sejak kapan Tuan Jeruk berdiri di sampingku? Apakah sudah lama? Ada kabar apakah pagi ini?" tanya Nona Tomat.
"Hahahaha, sudah cukup lama aku di sini dan melihatmu tidur nyenyak, Nona Tomat," sahut Tuan Jeruk.
Wajah Nona Tomat langsung bersemu merah. Warna buah tomatnya semakin memerah.
