Mohon tunggu...
Fatah Ahmadi
Fatah Ahmadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2009 di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta.\r\n“Jika ingin kaya maka jadilah pengusaha, jika ingin terkenal maka jadilah artis, dan jika ingin menjadi bagian dari sejarah maka jadilah seorang jurnalis."\r\nMotto : no success without struggle .\r\n ƪ(˘⌣˘)ʃ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume "Metode Pengembangan Kognitif"

29 April 2012   15:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:58 4625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

HAKIKAT PENGEMBANGAN KOGNITIF

=================================================================

Pada dasarnya istilah intelektual sama pengertiannya dengan istilah kognitif. Kognitif berhubungan dengan intelegensi. Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan/daya untuk menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.

Beberapa ahli psikologi pendidikan mendefinisikan sebagai berikut    :

Terman : Kognitif adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak.

Colvin : Kognitif adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Henman :Kognitif adalah kemampuan intelektual ditambah dengan pengetahuan.

Hunt :Kognitif adalah teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra.

Di dalam kata berpikir terkandung perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan, menghubungkan-hubungkan, sampai akhirnya mengambil keputusan, sedangkan dalam kata kecerdasan terkandung kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan cepat (Lubis, 1986).

Gardner mengajukan konsep pluralistik dari intelegensi dan membedakan 8 jenis intelegensi, yaitu intelegensi linguistik, logis, spasial, musik, kinestik, intrapribadi dan antarpribadi dan naturalistik.

Pada hakikatnya intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir. Dalam hal ini, William Stern menggunakan batasan sebagai berikut           :

a.Hubungan intelegensi dengan kehidupan anak.

Intelegensi bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Banyak faktor lain yang menentukan termasuk didalamnya adalah kecerdasan emosional ( EQ ) yang dipopulerkan oleh Daniel Goleman.

b.Hasil pembuktian tentang intelegensi

Faktor lain yang ikut menentukan kesuksesan hidup seseorang  :

1.Kesehatan fisik dan adanya kesempatan

2.Watak (Kepribadian)

Struktur intelektual terdiri dari fungsi-fungsi mental yaitu pikiran, persepsi, symbol, pemahaman dan pemecahan masalah. Bayley dalam Hurlock (1999) berpendapat bahwa intelegensi merupakan gabungan dari fungsi yang berkembang dari waktu yang berbeda.Contohnya yaitu dalam pola perkembangan kecerdasan, daya ingat mendahului penalaran abstrak.

Teori perkembangan kognitif dikemukakan oleh        :

1.Charles Spearman dengan Teori “Two Factors”.

2.Thurstone dengan Teori “Primari Mental Abilities”.

3.J.P Guildford dan Howard Gardner dengan Teori “Multiple Intelligence”.

4.Robert Stenberg dengan Teori “ Triachic of Intelligence”.

Tingkat Intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu individu dengan individu lain. Pengmebangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu mengembangkan kemampuan persepsinya, ingatan, berpikir, pemahaman terhadap simbol, penalaran dan memecahkan masalah. Pengembangan kognitif dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, kematangan, minat dan bakat, pembentukan dan kebebasan.

Berikut akan dikemukakan beberapa pandangan dari para ahli          :

HENMON

Menurut dia, kognitif dan pengetahuan disebut intelegensi. Jadi apabila kognitif seseorang

tinggi, maka intelegensinya akan tinggi pula.

ALFRED BINET

Menurut Alfred Binet, ada 3 aspek kemampuan dalam intelegensi, yaitu            :

Konsenstrasi ,Adaptasi dan Bersikap Kritis . Selain itu, Binet juga menyatakan bahwa

hakikat kognitif memilik 3 sifat yaitu    :

1.Kecerdasan untuk menetapkan dan mempertahankan (memperjuangkan) tujuan tertentu.

2.Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

3.Kemampuan untuk melakukan otokritik, kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya.

CAMEROON DAN BARLEY (1967)

Aktivitas kognitif akan sangat bergantung pada kemampuan berbahasa.

JEROME BRUNNER

Ada 3 tingkat perkembangan yaitu Enactiva, Iconic dan penggunaan lambang.

WILLIAMS

Ciri-ciri perilaku kognitif yaitu berpikir lancar, luwes, orisinal, dan terperinci.

STERNBERG

Ada 5 komponen kognitif yang dikemukakan oleh Sternberg, yaitu : Meta komponen, Komponen Penampilan, Pencapaian, Ingatan dan Komponen Alih Terap.

GUILFORD

Mengembangkan suatu teori/model yang dinamakan“ Struktur Kognitif ”. Berdasarkan model ini, aktivitas mental dapat diklasifikasikan: Operasi (proses), Content (materi) , dan Produk. Klasifikasi tersebut menunjukkkan adanya 120 aktivitas mental manusia.

CARL WITHERINGTON

Menurut Carl Witherington dalam Usman dan Praja (1998), intelegensi merupakan kesempatan bertindak. Contoh kegiatannya sebagai berikut   :

-Fasilitas dalam menggunakan bilangan dan angka.

-Efisiensi penggunaan bahasa.

-Kecepatan pengamatan.

-Fasilitas dalam memahami hubungan.

-Mengkhayal atau mencipta.

KARAKTERISTIK, KLASIFIKASI DAN PROFIL KEMAMPUAN KOGNITIF

===========================================================

Karakteristik         :

1.Pada anak usia 3 - 6 tahun terjadi perubahan-perubahan kognitif sesuai dengan

perkembangan anak.

2.Usia 3 tahun merupakan masa dimana anak mengenal diri sendiri sehingga ia

menganggap dirinya sebagai pusat dunia.

3.Usia 4 tahun anak mulai kritis ditandai dengan semakin kritisnya pertanyaan

pertanyaan yang diajukan.

Banyak para ahli yang membahas masalah perkembangan kognitif anak, antara lain  :

Montessorsi, Piaget, Hurlock, Sigmund Freud, John Dewey, dan lain-lain.

Klasifikasi pengembangan kognitif diarahkan pada pengembangan kemampuan auditory (PA), visual (PV), taktil (PT), kinestik (PK), aritmatika (PAr), geometri (PG), dan sains permulaan (PS).

Dengan pengetahuan pengembangan kognitif akan lebih mudah bagi orang dewasa lainnya dalam menstimulasi kemampuan kognitif anak, sehingga akan tercapai optimalisasi potensi pada masing-masing anak.

Berikut akan diuraikan masing-masing bidang pengembangan tersebut        :

1.Pengembangan Auditory (PA)

Kemampuan ini berhubungan dengan bunyi/ indera pendengaran anak.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan, diantaranya    :

Mengetahui benda yang dibunyikan

Mengikuti ritmik dengan bertepuk

Menebak lagu/apresiasi musik

2.Pengembangan Visual (PV)

Kemampuan ini berhubungan dengan indera penglihatan anak.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Mengenali huruf dan angka

Mengenali benda-benda sehari-hari

Menjawab pertanyaan tentang sebuah gambar

3.Pengembangan Taktil (PT)

Kemampuan ini berhubungan dengan indera peraba anak.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Meraup biji-bijian

Meremas kertas koran

Bermain di bak pasir

4.Pengembangan Kinestik (PK)

Kemampuan ini berhubungan dengan kelancaran gerak tangan/ketrampilan tangan/motorik halus.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Mewarnai gambar

Finger painting dengan tepung kanji

Merobek kertas koran

5.Pengembangan Aritmatika (PAr)

Kemampuan ini berhubungan dengan kemampuan konsep berhitung.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Menghitung benda

Mencatat waktu dengan jam

Mengenal penambahan dan pengurangan

6.Pengembangan Geometri (PG)

Kemampuan ini berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan ukuran.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Menyusun menara dari delapan kubus

Mengenal ukuran panjang, berat dan isi

Membandingkan benda berdasarkan ukuran besar/kecilnya

7.Pengembangan Sains Permulaan (PS)

Kemampuan ini berhubungan dengan berbagai percobaan/demonstrasi sebagai suatu pendekatan.

Adapun kemampuan yang akan dikembangkan , diantaranya    :

Balon ditiup lalu dilepas

Warna dicampur

Proses merebus jagung

fatah------2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun