Mohon tunggu...
Fatah Ahmadi
Fatah Ahmadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 2009 di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta.\r\n“Jika ingin kaya maka jadilah pengusaha, jika ingin terkenal maka jadilah artis, dan jika ingin menjadi bagian dari sejarah maka jadilah seorang jurnalis."\r\nMotto : no success without struggle .\r\n ƪ(˘⌣˘)ʃ

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dakwah Amar Ma'ruh Nahi Munkar

29 April 2012   01:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:59 2869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



A.Permasalahan

-Bagaimana cara beramar ma’ruf nahi munkar?

B.Pembahasan

1.QS. Al Imran : 104

1.2Terjemahan keseluruhan

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

1.3Penjelasan dari Ahli Al Qur’an

Menurut al Maraghi yang dimaksud dengan al-ma’ruf adalah sesuatu yang dipandang baik menurut agama dan akal. Sedangkan al-munkar adalah sesuatu yang dilarang oleh akal dan agama.

1.4Penjelasan dari Ahli ilmu

Sufyan bin ‘Uyainah berkata : amar ma’ruf nahi munkar ialah perbuatan yang menyeru kepada yang ma’ruf dan meninggalkan perbuatan yang munkar. Karena umat yang terbaik yaitu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah SWT.

1.5Ulasan dari penulis

Dari beberapa ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa kita di suruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Namun bagaimana cara untuk beramar ma’ruf nahi munkar itu? Ada hadist yang mengatakan : “Barangsiapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa maka dengan lisanmu, jika masih tidak bisa maka dengan hatimu, hal itu adalah selemah-lemahnya Iman” (HR. Muslim)

Hadits di atas menunjukkan tingkatan dalam ber-amar ma’ruf nahi mungkar dengan tiga tingkatan yaitu:

Tingkatan yang pertama adalah dengan cara menggunakan tangan, cara amar ma’ruf nahi mungkar dengan tangan ini misalnya seorang ayah yang ber-amar ma’ruf nahi mungkar terhadap keluarganya, hal ini diperbolehkan, karena si ayah mempunyai kedudukan sebagai pemimpin rumah tangga. Beda lagi jika si anak yang ber-amar ma’ruf nahi mungkar terhadap keluarganya dengan menggunakan tangan, malah akan terjadi perang dunia ketiga ataupun bisa dikatakan tidak sopan.. Dengan tangan ini maksudnya adalah menggunakan hukum sebagai sarananya. Mungkin jika si anak melakukan kemungkaran, maka ayahnya bisa saja memukulnya tetapi dengan pukulan yang sudah barang tentu pukulan yang mendidik bukan untuk menyakiti.

Kemudian yang kedua adalah dengan melalui lisan, cara ini bisa dilakukan dengan nasehat dan mungkin sindiran yang tidak menyakiti. Misalnya jika kita melihat kemungkaran, tetapi kita tidak mempunyai kekuasaan, maka kita bisa dengan cara menasehatinya dan mengingatkannya. Namun, jangan sampai orang yang menasehati/mengingatkan adalah termasuk ahli mungkar juga.

dan yang terakhir adalah dengan hati. Jika dengan tangan dan lisan tidak bisa, maka , yaitu dengan hati, artinya ketika cara berdakwah amar ma’ruf dengan tangan dan lisan sudah gagal, maka lakukan dengan pendekatan.Dari hati ke hati dan mendoakan agar yang berbuat kemungkaran itu di bukakan pintu hidayah oleh Allah SWT. Inilah yang disebut ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan cara melalui hati.

C.Kesimpulan

Itulah tiga perkara cara untuk beramar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan HR. Msulim, yaitu pertama dengan menggunakan tangan, kedua dengan lisan dan yang terakhir dengan hati.Dari tiga perkara itu maka sudah seharusnyalah kita bisa memposisikan diri, di manakah kita, apakah yang pertama, atau yang kedua, atau bahkan yang ketiga, agar jangan sampai kita yang tadinya ingin beramar ma’ruf nahi mungkar menjadi ikut-ikutan mungkar.” Sesuai dengan QS. Al Imran :104 , kita dianjurkan untuk berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Umat yang terbaik yaitu menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah SWT.



LITERATURE

Al Qur’an

Al Maraghi , ahmad musthafa. 1987. Terjemah Tafsir Al Maraghi 14. Semarang : CV Toha Putra

http// : dakwahamarmaruf.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun