Pelanggan adalah raja. Ungkapan ini yang familiar didengung-dengungkan bagi penjual terhadap pembelinya. Raja dapat diartikan sebagai penguasa dengan segala keputusan. Itu menandakan bahwa si pembeli diperlakukan hak istimewa dan pihak yang paling membutuhkan adalah penjual.
Bukankah antara pembeli dan penjual adalah mitra ekonomi. Prinsip ini akan lebih sesuai karena kedua pihak saling membutuhkan. Tidak ada hal yang lebih tinggi satu sama lain.Â
Status ini membuat pedagang dan pembeli menjadi kongruen sesuai prinsipnya. Etika jual beli pasti akan dibawa dalam unsur kegiatan mereka.
Prinsip mitra ekonomi ini lebih erat berkaitan dengan dunia pasar kelas menengah ke bawah. Pedagang menjual barang mereka dengan tujuan segera mendapatkan hasil. Pembeli dalam lingkup ini membeli barang sesuai dengan kebutuhannya, bukan untuk rekreasi atau investasi.
Lalu bagaimana dengan kegiatan jual beli yang berada dalam wilayah kelas menengah ke atas?
Ada sebuah cerita seperti ini. Di sebuah toko milik pribadi dengan konsep mini market. Di mana pembeli bisa leluasa mencari barang di tempat. Toko ini dijaga oleh si pemilik langsung dan dibantu oleh karyawannya. Pembayaran melalui kasir. Ada seorang pelanggan setelah memilih barang yang ia pilih lalu pergi ke kasir.
Si pemilik toko sedang makan, ia mengabaikan pelangganya hingga membuat kerutan dahi. Alhasil karyawannya yang membantu dalam proses pembayaran. Sedangkan si penjual acuh begitu saja mengabaikan hanya karena sedang makan.
Di posisi ini tentu si pembeli bukan sebagai raja. Bagaimanapun pembeli mempunyai hak untuk dilayani dengan baik. Penjual menjadi seolah bahwa tokonya yang lengkap itu menjadikan bahwa pelanggan yang membutuhkan.
Dari peristiwa itu dapat kita simpulkan kegiatan ekonomi kelas bawah, menengah, ataupun kelas atas semua menjadi satu hak sebagai mitra ekonomi. Perputaran kegiatan ekonomi akan sinergis dengan posisi yang sama, yaitu sebagai mitra.
Sebagai subjek dan objek yang saling membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H