Mohon tunggu...
Cerpen

Hijrah

5 April 2015   20:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bismillahirohmanirohim

ya aku melangkah sedikit berjalan menelusuri hidup yang lurus

itu penglihatan dan perasaan ku saja mungkin

suatu ketika aku mulai menapaki jalan ini dan aku masuk ke dalam cahaya putih sejuk suasananya, seharum kasturi baunya.

ku lihat di sekeliling ku, tanpak wanita-wanita berhijab lebar dengan keramahan yang tak terlukiskan,  dalam satu ruangan tak satu pun yang berbicara atau pun berbincang seperti wanita pada umumnya, mereka sibuk membaca Al-quran dan yang lain membaca Buku.  aku ini merasa asing dan sepi karena tak terbiasa.

ku ikuti saja jalan di depan ini aku pun merasa ada yang hilang dalam diri ini ya kemana aku yang dulu kenapa semua ini asing bagi ku, mengapa aku di sini aku pun terheran-heran dengan keadaan ini. mungkin ini  hanya nafsu ku saja biar orang memuji ku dan mengataka aku alim.

jalan-jalan dan berjalan waktu ini aku pun makin tak merasakan ada diri ku dalam diri ini, bukan ini bukan aku (dalam hati) mulai aku menjauh dan tak tanpak lagi aku dibarisan meraka.

waktu berjalan dan terus berlajan tiba pada saat pengabdian aku bertemu salah satu teman yang ia pun juga perna seperti ku dengan segudang kesibukan membuat ia pun jauh dan hilang dari barisan itu. mungkin Allah tau mengapa kami disatukan, tak terasa hampir dua bulan lebih kami bersama pada saat perpisahaan aku merasa ada yang hilang pada diri ku, aku pun mulai mencari teman pengabdian ku tadi dan memberanikan diri untuk masuk lagi ke dalam barisan itu.

tak ku sangka mereka menerima kita dengan tangan terbuka dengan sentuhan kasih sayang yang tak dapat ku lukiskan, betapa jauh nya diri ku pada mereka tidak membuat mereka melupakan aku.

masa yang sulit pun telah ku lalui juga, kawan bantu aku untuk tidak melepaskan lagi tali ini, agar aku tak tersesat nantinya. masa itu akan ku sebut dengan Hijrah nya diri ku untuk kembali kepada Rabku Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun