Tak kotak kotak.. kotak...
Mis kumis kumis.. kumis...
Jokowi.. ahok ahok.. Fokelah klo begitu... ^.^
Itulah sebaris syair sebuah lagu yg entah iklan masyarakat atw video kampanye, tetapi sy melihat video tsb terlihat netral di dalamnya dan jg sgt kreative...
Pagi tadi sy sgt terhibur dengan video ini yg sudah lama beredar di youtube dan sesekali di televisi, tetapi baru kali ini sy lihat dgn seksama dari seorang teman yg share di sebuah jejaring sosial.
Tak hentinya sy tertawa melihat video ini, tetapi mungkin juga sy merasa lucu dgn realita yg ada di masyarakat saat ini, yap, merasa lucu dgn tingkah laku dan ulah para pendukung kedua cagub cawagub yg sgt menjiwai sebagai seorang pendukung, bagusnya hanya di dunia maya saja yg terlihat panas dan saling hantam opini, mudah-mudahan di dunia nyata bisa saling menghargai.
Bahkan ada juga yg rela mengorbankan kehormatannya untuk berlaku kasar dan sgt kurang beradab dengan opini dan perkataan terhadap pendukung lawannya, hmm.. mudah-mudahan kita tak buta hati dlm menyikapi ini...
Terkadang sesekali berfikir, mungkinkah salah satu pendukung dapat menerima kekalahan jika salah satu cagub dan cawagubnya ditumbangkan? sy berharap tak ada yg rusuh atw sakit jantungan ketika salah satu calonnya kalah.
Sebagai seorang pendukung dan pejuang perubahan, boleh saja kita memberikan dukungan terhadap salah satu calon cagub dan wakilnya, atw mengkampanyekan dgn sukarela calon pilihan, tetapi yg harus diperhatikan juga adalah tak usahlah kita terlalu fanatik buta, karena sebab inilah yg membuat mata dan telinga kita jadi tertutup.
Bolehlah jika calon pilihan kita mempunyai segudang kelebihan dan kecakapan, tetapi gak menutup kemungkinan mereka juga manusia biasa yg tak luput dr kesalahan.
Keberpihakan dan sikap fanatisme buta dapat membuat manusia menuhankan pendapatnya sendiri, apapun kritik atw masukan dr lawan terkadang akan menjadi hal yg tertolak, salah, dan musti dijegal, akhirnya kata-kata kotor dan penghinaanpun menjadi halal.