Mohon tunggu...
Ceppy Febrinika Bachtiar
Ceppy Febrinika Bachtiar Mohon Tunggu... profesional -

Sepeda, film, politik, budaya, musik, dan fotografi.. \r\nContact: ceppyfebrinikabachtiar@yahoo.co.id/ceppy.bachtiar@beritasatumedia.com. Twitter: @ceppyfbachtiar\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ariel NOAH: Masa Lalu untuk Dikenang, tapi Jangan Dijalani

5 November 2012   10:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:57 3350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13521114682100954450

[caption id="attachment_207617" align="aligncenter" width="336" caption="tribunnews.com"][/caption]

Konser puncak Noah bertajuk 'The Greatest Session of The History' berlangsung sukses, Jumat (2/11) malam, di Mata Elang Internasional Stadium (MEIS) Ancol, Jakarta. Ini adalah rangkaian pertunjukan Ariel Cs yang berlangsung sebelumnya di Surabaya, Semarang, Padang, Palembang, Jogjakarta, Samarinda, Medan dan Makasar. Masih dengan style serupa selama ini, Ariel sang vokalis, terlihat enerjik di atas panggung.Kaos dan syal menjadi rebutan para Sahabat, usai mereka pentas.

Perjalanan Ariel dan teman-temannya di Noah--sebelumnya bernama Peterpan--membuktikan, band asal Bandung, Jawa Barat, ini masih merajai musik Tanah Air. Meski sempat vakum dua tahun lebih lantaran sang vokalis tersandung persoalan hukum, para penggemarnya masih setia menanti penampilan Noah.

Sejak mereka mengawali konser ‘Tanpa Nama’, lalu konser di dua benua dan lima negara, serta memperoleh penghargaan MURI, disusul konser ‘Born to Make History’ di delapan kota besar di Indonesia, Ariel tak henti-hentinya tampil memesona dan memasang gaya cool di hadapan ratusan para Sahabat Noah.

Sejumlah lagu-lagu mereka tak hanya digilai para Sahabat Noah, dari anak-anak muda berbagai kota, namun kalangan ibu-ibu muda yang menonton nampak kesengsem dengan penampilan Noah, termasuk performance Ariel di atas panggung. Pesona sang vokalis memberi magnet kuat bagi kalangan penggemar usia mapan produktif dan kaum sosialita.

Fenomena ini turut terjadi di kota-kota sebelumnya. Umumnya mereka menonton bersama pasangan suami dan anak, dan tentu saja, dengan penampilan glamour dan high class.

Ironisnya lagi, satu jam usai konser berakhir, ada seorang Sahabat Noah bernama Fatimah (27), yang rela menunggu di luar ruang ganti personil Noah hanya untuk bertemu pujaannya, Ariel. Padahal, area konser sudah kosong satu jam sebelum konser usai. Perempuan ini datang seorang diri dari kota asalnya, Banjarmasin, hanya untuk berjumpa Ariel.

Tak pelak, gadis ini berhadapan dengan sejumlah pihak keamanan yang menjaga ketat Noah. Berbuah kesabaran, akhirnya Fatimah berhasil menyelinap dari pengawalan pihak keamanan untuk menuju ke ruang official Noah. Namun, ia tak berhasil bertemu wujud Ariel lantaran sang vokalis sudah pergi berlalu bersama personil lain beberapa menit sebelumnya. Sontak, dia tertunduk lemas. Raut wajahnya sedih dan murung.

Ia mengaku, menggilai Ariel sejak duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama.

Sejak album pertama hingga teranyar, Fatimah rajin mengoleksi. Sempat dilarang sang ayah menonton konser Noah di Jakarta, Fatimah tetap nekat, hingga akhirnya berhasil melandas di Jakarta, Jumat (2/11) pagi melalui jalur udara. Serupa dengan Sahabat Noah lain, Fatimah, ingin memeluk sang vokalis, minta tanda tangan dan berfoto bareng.

Satu jam usai konser, Ariel berbagi ceritamengenai aksi konsernya dan perjalanan awal karir bermusik, di MEIS Ancol, Jumat (2/11) malam.

Wah, hebat dan sukses, ya, konser NOAH tadi. Bagaimana pendapat Anda?

Kami sangat senang sekali. Kami sama sekali tidak menyangka akan sebanyak ini penonton di Jakarta. Mereka sangat luar biasa. Jakarta tidak bisa diprediksi jauh hari sebelumnya.

Diantara anak-anak muda, tak sedikit penonton dari kalangan ibu-ibu muda. Menurut Anda?

Dari awal kami berkarya dan mencipta lagu, tidak pernah ditujukan untuk segmen dan usia tertentu. Yang penting enak di dengar, dan bisa membuat hati orang senang. Penonton puas, kami pun ikut puas. Kami sengaja menyajikan lebih dari 20 lagu, karena ini paling banyak diantara kota-kota sebelumnya. Song list di Jakarta dengan kota-kota sebelumnya tak sama.

Ayahanda dan Aliya (anak tunggal Ariel) datang di konser. Anda senang?

Sangat senang. Enggak cuma mereka, ada teman-teman dekat yang juga datang. Mereka semua lebih membangkitkan semangat kami.

Kok, Luna enggak diajak?

(tersenyum simpul)

Mengapa Noah banyak membawakan lagu milik orang lain di konser tadi?

Kami ingin mengulang sejarah saat awal karir dahulu dengan membawakan lagu-lagu lama. Dahulu, waktu awal-awal ngeband di café-café di Bandung, kami sering membawakan lagu-lagu karya orang lain yang dikenal. Ya, seperti video tadi, saat kami manggung di Café di Bandung pada Desember 2001.

Konser tadi kami bawa lagu “Iris” dari band Goo Goo Dolls, “Smeele Like Teen Spirit” Nirvana dan “Viva La Vida” Coldplay. Sudah lama sekali kami enggak bawakan lagu-lagu tersebut. Sangat berbeda sekali ketika dibawakan sekarang. Selain itu, hari ini, kami senang membawakan lagunasional perjuangan dan lagu dari (alm.) Chrisye.

Puas enggak dengan performance tadi?

Belum, sih. Masih banyak yang harus dilakukan kembali agar penampilan matang. Setidaknya, ini langkah awal agar kedepan bisa lebih baik lagi. Masa lalu untuk dikenang, tapi jangan dijalani.

Waktu konser di Makassar lalu, Anda sempat terjatuh dan kaki mengalami luka. Kondisi kini?

Sudah baikan, karena malam itu langsung di obati dan enggak sampai di rawat di rumah sakit. Cuma luka sedikit tergores, tertancap paku saat lagu ke tiga.Karena ada paku mononjol di ujung panggung.

Di beberapa lagu, Anda sempat hampir kehilangan suara, ya?

Iya, kebanyakan nyanyi, hehe.. Saya tetap berusaha menjaga suara dan stamina dengan olahraga dan istirahat.

Rencana pada penampilan Noah berikutnya?

Kami akan menyajikan konsep berbeda dari tempat-tempat sebelumnya. Konser penutup di Jakarta tadi, kami banyak memberikan nuansa orchestra dan kolaborasi dengan band Alexa, serta "Onie and Saunine Orchestra" dan Karinding Attack sebagai bintang tamu. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun