Mohon tunggu...
Ceppi Prihadi
Ceppi Prihadi Mohon Tunggu... -

Menulis memang menyenangkan!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa Hubungannya Gunung Es dengan Ikan Teri?

5 April 2010   10:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:58 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa hubungannya gunung es dengan ikan teri? Memangnya ada hubungan? Sepertinya tidak ada ya? Tapi jika saya katakan sebuah kata kunci, pasti anda akan “ngeh” bahwa di antara keduanya terdapat hubungan, dan mungkin cukup erat hubungannya.

Ikan Teri dan Gunung Es (Sumber gambar: klik ini dan klik ini) Kata kuncinya adalah…seseorang yang saat ini paling ngetop di Indonesia! Wajahnya sangat dikenal dalam waktu singkat karena ditayangkan berkali-kali dalam beberapa hari terakhir di layar hampir semua stasiun televisi, dan berita tentangnya menjadi headline di suratkabar-suratkabar. Benar, kata kuncinya adalah Gayus Tambunan!Gayus Tambunan yang kini menjadi saksi dan tersangka kasus penggelapan pajak yang mulai terkuak akibat pengakuan mantan Kabar Eskrim Susno Duadji, benar-benar namanya langsung meroket di masyarakat, Perhatian publik semua tertuju pada dirinya. Buktinya, jika kita ketikkan nama “Gayus Tambunan” di kolom pencarian google.co.id, hasilnya cukup dahsyat! Hasil pencariannya adalah 2.170.000 link (pada hari Kamis minggu lalu), hanya berselisih 10.000 lebih sedikit dengan jika kita mengetikkan nama “Susilo Bambang Yudhoyono” presiden kita yang sudah menjabat selama 6 tahun. Hayo, bandingkan jika mengetikkan nama anda! Gayus Tambunan namanya, seorang staf di Direktorat Pajak, yang bergolongan IIIA dan berasal dari keluarga yang sederhana, dalam usianya yang relatif muda 30 tahun, diberitakan memiliki rekening sebesar 25 M. Menghebohkan bukan? Heboh karena uangnya berasal dari hasil profesi rangkapnya sebagai markus (Makelar kasus. Mohon maaf bagi anda yang bernama Markus, masalahnya istilah ini sudah kadung populer, jadi saya hanya ikut-ikutan) di lingkungan tempat kerjanya di Direktorat Pajak. Kasus mafia pengadilan peradilan pajak dengan nama Gayus sebagai pemeran utama ini menjadi pemicu gerakan boikot bayar pajak karena runtuhnya kepercayaan sebagian masyarakat pembayar pajak terhadap aparat pemerintah yang mengurus pajak. Namanya menjadi olok-olok sebagian masyarakat, seperti misalnya ungkapan: "Hari gini jujur bayar pajak, apa kata Gayus!" atau ada yang terbaru "Elu kerja udah lama gak kaya-kaya, gak GAYUS sich!" Merupakah satu rentetan dari kasus korupsi Anggoro, kasus rekayasa Anggodo, kasus cicak vs buaya, lalu dilengserkannya Kabareskrim saat itu Susno Duaji, yang dilanjutkan dengan nyanyian Susno, yang mengungkap beberapa nama jendral polisi yang berprofesi sebagai markus ditambah beberapa nama termasuk nama Gayus Tambunan inilah, dan Gayus ini menjadi menjadi kasus terbaru yang belum tahu kelanjutannya sampai di mana. Yang menjadi keyakinan kita adalah bahwa kasus Gayus Tambunan hanyalah merupakan fenomena gunung es, yang dalam hal ini Gayus hanyalah terlihat sebagai puncaknya saja. Sementara di bawah permukaan laut, bagian yang jauh lebih besar dari gunung es ini berupa carut-marutnya masalah hukum dan penegakan hukum di Indonesia. Dan lebih jauh lagi, memperlihatkan ketidakberhasilan pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi yang selama ini menjadi cita-cita gerakan reformasi sejak tahun 1997. Program yang kemajuannya amat sangat lambat dibandingkan dengan laju kerugian keuangan yang diderita negara ini. Apakah penyerahan diri Gayus merupakan bukti keberhasilan aparat dalam membongkar kasus makelar kasus ini? Tentu saja tidak! Seperti diungkapkan beberapa tokoh pengamat hukum dan peradilan, bahwa Gayus hanyalah ikan teri dalam dunia korupsi dan mafia hukum di Indonesia. Ikan teri yang kalau ditangkap dan dimakan, tidak begitu terasa karena ukurannya kecil dan dagingnya sedikit. Sementara ikan kakapnya, seperti kasus-kasus lain yang ditangani di negara kita, jarang tersentuh dan mungkin tidak bisa disentuh. Sebut saja nama-nama seperti Djoko Tjondro, Anggoro Widjojo, Edi Tansil (nama ini mah udah lenyap bagai ditelan bumi), Adrian Kiki Ariawan dan lain-lain yang merupakan koruptor kelas kakap. Kemana mereka semua? Begitu tidak berdayanyakah pemerintah dan aparat kepolisian kita? Jadi ini merupakan PR besar untuk pemerintah kita bisa mengungkap kasus markus pajak ini hingga ke akar-akarnya, dan bisa menjadi ukuran keberhasilan pemerintahan SBY sekarang ini, di tengah-tengah krisis kepercayaan akibat kasus bail out Century yang menggoyang posisi wapres Budiono sekarang dan juga menkeu Sri Mulyani Indrawati. Bisa? Saya pribadi pesimis. Jadi apa hubungannya ikan teri dengan gunung es? Ya itu tadi! Ikan teri yang senang berada di puncak gunung es, mudah ditangkap. Sementara bagian bawah gunung es, hampir tidak pernah tersingkap, dan tidak terjangkau, padahal banyak ikan kakap di sana. Ikan kakap yang teramat sulit ditangkap. Ikan teri lari lalu dicari Di negeri singa menyerahkan diri Ikan kakap hebat bisa lenyap Entah kapan bisa ditangkap Rindu Indonesia yang lebih baik Salam, CP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun