Mohon tunggu...
Cepi Arifin
Cepi Arifin Mohon Tunggu... Teknisi - Mahasiswa S1 Teknik Elektro/Fakultas Teknik/Universitas Jenderal Achmad Yani

Saya seorang Mahasiswa S1 Teknik Elektro , Universitas Jenderal Achmad Yani, sekaligus sebagai karyawan swasta di perusahaan manufacture yang berlokasi di kabupaten bogor.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneladani Nilai-nilai Kehidupan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rachmat

30 Juni 2024   21:52 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:31 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi Singkat Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rahmat

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rahmat adalah Jenderal Tentara Nasional Indonesia yang lahir di kecamatan Senori Kabupaten Tuban pada tanggal 14 November 1921. Beliau anak putera sulung dari Soedarsono Soemodihardjo (Asisten Wedana/ Camat Senori) dan Suratni. Saat memasuki usia empat tahun, ibunya Soeratni meninggal pada bulan januari 1925, begitu juga saat usia nya tujuh tahun, ayahnya meninggal pada tahun 1932 sehingga saat itu pendidikan Basuki menjadi terhenti. Namun saat tinggal bersama adik ayahnya, beliau melanjutkan kembali pendidikan nya dan lulus dari SMP pada tahun 1939 serta SMA Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1942.

Berikut ini Nilai-nilai kehidupan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Basuki Rahmat yang bisa diteladani : 

1. Nilai Kejuangan

Nilai kejuangan merupakan sikap yang penuh semangat dan tidak putus asa.

Nilai kejuangan Mayor Jenderal TNI Basuki Rachmat terlihat dari semangat belajar yang mana saat dibangku sekolah dasar sempat terhenti karena ayahandanya meninggal namun tak menyurutkan semangat belajar beliau walaupun status nya anak yatim piatu.

2. Nilai Keberanian

Nilai keberanian adalah sikap berani dalam ucapan atau tingkah laku tanpa ada rasa takut.

Nilai keberanian Mayor Jenderal TNI Basuki Rachmat terlihat dari berani dalam melaporkan kegiatan PKI di Jawa Timur kepada Achmad Yani yang mana Partai Komunis Indonesia ini percaya diri akan menjadi partai paling kuat karena mereka terdapat hubungan dengan presiden soekarno padahal saat itu sedang terjadi ketegangan politik di Indonesia khususnya Angkatan Darat dan  Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain itu nilai keberanian basuki terlihat dari berani bernegosiasi dengan pasukan Batalion 530 untuk menyerahkan diri walaupun saat itu beliau diperlakukan dengan tidak hormat. Hingga akhirnya pasukan Batalion 530 menyerahkan diri ke Kostrad.

3. Nilai Loyalitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun