Mohon tunggu...
S cahyono
S cahyono Mohon Tunggu... Staff

Media ini sebagai penebar kebaikan,kebermanfaatan, inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bertani ala negri sakura,Baskoro petani cabe sukses raup untung besar

27 Februari 2025   10:23 Diperbarui: 27 Februari 2025   10:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertani ala Negeri Sakura, Baskoro Petani Cabe Sukses Raup Untung Besar
Baskoro, seorang petani muda asal Kecamatan Musuk, Boyolali, membuktikan bahwa sektor pertanian bisa menjadi ladang penghidupan yang menjanjikan. Dengan memadukan pengalamannya bekerja di Jepang dan penerapan teknik pertanian modern, ia sukses membudidayakan cabe dengan hasil panen yang melimpah.  
Belajar dari sistem pertanian Jepang yang terkenal efisien dan berteknologi tinggi, Baskoro menerapkan ilmu tersebut di lahannya sendiri. Ia memilih budidaya cabe karena melihat potensi pasar yang besar dan permintaan yang stabil. Dengan modal awal yang relatif terjangkau, ia mengelola lahan seluas satu hektar untuk menanam cabe.  

Kunci keberhasilan Baskoro terletak pada penggunaan bibit unggul, pemupukan bertahap, dan perawatan intensif. Ia juga menerapkan penyemprotan pestisida secara rutin untuk mencegah serangan hama seperti ulat dan kutu. Tak lupa, ia memanfaatkan sistem irigasi tetes yang dipelajarinya dari Jepang untuk memastikan tanaman cabe mendapatkan air secara merata dan efisien.  

Hasilnya sungguh memuaskan. Dalam satu hektar lahan, Baskoro mampu memanen sekitar 8-9 ton cabe per musim. Dengan harga jual yang stabil di pasaran, yakni sekitar Rp25.000 per kilogram, ia bisa meraup penghasilan kotor sekitar Rp200 juta per musim. Setelah dikurangi biaya perawatan dan operasional, keuntungan bersih yang ia peroleh mencapai Rp100 juta per hektar.  

Tak hanya sukses sebagai petani, Baskoro juga aktif sebagai motivator dan trainer di *KPMK (Komunitas Petani Muda Klaten)*, sebuah wadah berkumpulnya para generasi muda Klaten yang bersinergi, berkolaborasi, dan saling menginspirasi dalam dunia pertanian di era digital. Melalui KPMK, Baskoro berbagi ilmu dan pengalamannya kepada petani muda lainnya, mendorong mereka untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi dalam bertani.  

dok.pep
dok.pep
"Bertani itu harus dengan ilmu, bukan asal-asalan," tegas Baskoro. Ia juga mencontohkan bagaimana teknologi di Jepang membuat proses pertanian lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Hal ini mendorongnya untuk terus belajar dan mengembangkan pertanian di Indonesia, termasuk memanfaatkan lahan-lahan tidur dengan sistem sewa.  
Menurut Baskoro, prospek budidaya cabe di Indonesia sangat besar, mengingat tingginya permintaan pasar terhadap komoditas ini. Ia berharap lebih banyak anak muda mau terjun ke dunia pertanian dan memanfaatkan peluang besar ini. "Pertanian itu bukan hanya tentang bercocok tanam, tapi juga tentang manajemen dan inovasi," ujarnya.  

Melalui KPMK, Baskoro terus menginspirasi generasi muda untuk melihat pertanian sebagai sektor yang menjanjikan. Ia percaya bahwa dengan kolaborasi dan semangat belajar, petani muda bisa menciptakan perubahan besar dalam dunia pertanian Indonesia.  

Dengan semangat dan tekad yang kuat, Baskoro membuktikan bahwa pertanian bisa menjadi sektor yang menjanjikan, terutama bagi generasi muda yang mau belajar dan berinovasi. Ia berharap kisah suksesnya bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terjun ke dunia pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun