Kau muda dan buas, membalap tanpa rasa takut
tapi kemarin terhempas keras, hingga maut menjemput
tidak ada yang kaget karena kau biasa jatuh saat aksi berbahaya,
sebabnya kau selalu bangkit kembali
namun kali ini kau hanya diam tanpa daya
itukah tanda sesuatu yang lain telah terjadi.
Sejam kemudian kabar duka tak diharap terdengar juga
pembalap nomor lima delapan dinyatakan meninggal.
Di sirkuit tempat kau meraih gelar juara
Di sanalah pula kau menemui ajal.
Hilanglah sudah sang sosok eksentrik
yang membuat balap penuh greget dan daya tarik.
Sosok yang dibenci lawan karena terlalu nekad tanpa memikirkan keamanan,
sosok yang disukai penonton karena selalu suguhkan aksi menawan,
anak muda yang baru saja merintis jalan kejayaan,
manusia yang tetap saja tidak bisa melawan takdir Tuhan.
Selamat jalan Marco Simoncelli
namamu akan selalu dikenang sepanjang sejarah
R.I.P.
//Untuk Super Sic 58, petarung sejati di lintasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H