Mohon tunggu...
Chemi Hotspur
Chemi Hotspur Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sastra Indonesia Unpad 2007. Sangat menyukai penulisan fiksi dan artikel, khususnya mengecam kebiasaan buruk anak muda dewasa ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Race in Peace (untuk Super SIC58)

24 Oktober 2011   12:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:33 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau muda dan buas, membalap tanpa rasa takut
tapi kemarin terhempas keras, hingga maut menjemput

tidak ada yang kaget karena kau biasa jatuh saat aksi berbahaya,
sebabnya kau selalu bangkit kembali
namun kali ini kau hanya diam tanpa daya
itukah tanda sesuatu yang lain telah terjadi.

Sejam kemudian kabar duka tak diharap terdengar juga
pembalap nomor lima delapan dinyatakan meninggal.
Di sirkuit tempat kau meraih gelar juara
Di sanalah pula kau menemui ajal.

Hilanglah sudah sang sosok eksentrik
yang membuat balap penuh greget dan daya tarik.
Sosok yang dibenci lawan karena terlalu nekad tanpa memikirkan keamanan,
sosok yang disukai penonton karena selalu suguhkan aksi menawan,
anak muda yang baru saja merintis jalan kejayaan,
manusia yang tetap saja tidak bisa melawan takdir Tuhan.

Selamat jalan Marco Simoncelli
namamu akan selalu dikenang sepanjang sejarah
R.I.P.

//Untuk Super Sic 58, petarung sejati di lintasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun